Deretan Tips Sukses Berbisnis dari Para Pengusaha Bonafide RI
Pemerintah terus mendorong generasi muda untuk berani terjun berwirausaha. Membuka bisnis, meski kecil, berarti membantu menciptakan lapangan kerja. Sesuatu yang sangat diharapkan negara khususnya di masa pandemi corona.
Pemerintah terus mendorong generasi muda untuk berani terjun berwirausaha. Membuka bisnis, meski kecil, berarti membantu menciptakan lapangan kerja. Sesuatu yang sangat diharapkan negara khususnya di masa pandemi corona.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyebut bahwa struktur ekonomi di Indonesia itu 99 persen lebih berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dari jumlah itu, total penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dan share terhadap PDB-nya 60 persen.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
Menjajaki bisnis UMKM memang susah-susah gampang. Banyak pelaku usaha UMKM di Tanah Air yang tidak memahami cara mengembangkan bisnis. Akibatnya, bisnis di sektor ini tidak tahan terhadap krisis ekonomi maupun bencana.
Laporan hasil survei Asian Development Bank (ADB) menyebutkan sekitar 50 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menutup usahanya akibat terdampak pandemi Covid-19. Sementara 88 persen usaha mikro tidak lagi memiliki tabungan.
Maka dari itu, merdeka.com akan merangkum sejumlah tips jitu berbisnis dari para pengusaha bonafide Indonesia. Semoga bermanfaat.
1. Erick Thohir
Pandemi bisa menjadi kesempatan bagi pebisnis untuk melakukan perubahan. Setidaknya, itulah prinsip yang diteguhkan pengusaha sukses yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN Erick Thohir dalam melewati krisis kesehatan dan ekonomi ini.
Menurutnya, dalam krisis, mau tidak mau pengusaha harus mengambil risiko untuk keberlangsungan bisnisnya. Risiko yang diambil akan berdampak pada kondisi perusahaan nantinya.
"Di masa krisis, kita harus berani ambil keputusan. Kalau kerja dengan hati, produk yakin ada, market tetap jalan, itu challenge sebagai pengusaha. Kalau secara profesional, kita pikirkan risikonya. Kita sebaiknya ambil risiko," ujar Erick.
Erick menceritakan pengalamannya memimpin perusahaan, tepatnya di rentang waktu 2004 hingga 2006. Bisnisnya sedang kesulitan saat itu. Dulu, pilihannya ialah mengurangi pegawai, menutup usaha, meminjam dana dari perbankan atau memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pilihan ini adalah bagian dari risiko yang harus diambil.
"Waktu itu saya melepas hobi saya, motor tua, lukisan. Kita harus pikirkan risiko terhadap karyawan dan perusahaan," katanya.
Erick juga bilang, krisis memaksa seluruh pihak termasuk pelaku usaha untuk menciptakan kesempatan baru dan bertransformasi ke arah yang lebih canggih. "Saat krisis, ini ada kesempatan. Juga ketika krisis mau tidak mau harus go digital. Ada jenis pekerjaan yang hilang, dan justru ada yang baru juga," ujar Erick.
2. Sandiaga Uno
Pengusaha kondang sekaligus Founder OK OCE, Sandiaga Uno membagikan tiga tips bagi pelaku UMKM untuk menyelamatkan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19. Mengingat dampak pandemi ini dinilai begitu terstruktur, sistematis, dan masif dalam memukul bisnis UMKM.
Pertama, adalah mengimplementasikan protokol bisnis dan keuangan. Di antaranya dengan mengatur prioritas belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan serta memperbaiki arus kas.
"Oke kita sekarang membiasakan diri dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, yaitu pakai masker, jaga jarak dan juga rajin cuci tangan. Tapi ada juga protokol keuangan dan protokol bisnis yang ketat dan disiplin saat krisis, ialah atur prioritas belanja juga kita amankan arus kas," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan, di tengah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi ini penting bagi pebisnis untuk segera melakukan penyesuaian belanja sesuai prioritas. Hal ini dalam rangka efisiensi anggaran dan menyeimbangkan keuangan bisnis.
"Jadi kita perlu kencangkan ikat pinggang, kita turunkan pengeluaran dan kita jadwalkan ulang biaya kita. Itu yang utama termasuk amankan kas," tambahnya.
Kedua, manfaatkan ekosistem terdekat. Di antaranya melalui Whatsapp grup pertemanan atau alumni sekolah untuk sarana memasarkan produk.
"Menurut saya survive itu ekosistem. Sekarang kaum milenial ada konsep Whatsapp grup seperti alumni SMA, alumni SD, bisa berjualan disitu dulu di ekosistem kita dan temen-temen kita. Sekarang temen SMA kita ada yang nawarin buah-bahan saya harus beli ini saling membantu dan peduli," terangnya.
Terakhir, adaptasi bisnis. Menyusul pandemi Covid-19 telah mengakibatkan perubahan pada pola perilaku konsumen yang berbeda jauh dengan tatanan sebelumnya.
"Mau ga mau kita harus adaptasi dengan keadaan sekarang. Kayak untuk pelaku pariwisata bisa dengan cara open PO, gimana caranya trip ke Bali bisa bayar di muka dulu terus nyaman di kantong. Saya yakin itu akan membantu ekonomi untuk terdekat dan survive dulu," tutupnya.
3. Rosan Roeslani
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, membagikan tiga tips jitu untuk menjadi seorang pebisnis andal. Pertama ialah mampu menikmati proses, mengingat setiap kegiatan berusaha kerap dihadapkan pada kondisi tak menentu dalam proses meraih kesuksesan.
"Yang bisa saya sampaikan memang setiap bisnis itu ada circlenya ada masa mulainya, puncaknya, turunnya itu ada masa circlenya. Jadi kita harus nikmati prosesnya, itu kuncinya," ujar dia.
Kedua, menjadi seorang pengusaha ulung juga harus mampu membaca tren pasar. Menyusul tren pasar bersifat dinamis sehingga dapat pebisnis dituntut adaptif untuk menghadapi situasi di lapangan yang dengan cepat akan berubah-ubah.
"Kita mesti melihat ini baru di tren awal atau udah mulai puncak atau malah menurun. Jadi tidak serta merta kalau lagi ngetren ayo kita masuk ke sana, jadi mesti pintar melihat trennya," paparnya.
"Kalau saya sih lebih banyak ke bisnis yang tidak lagi ngetren. Karena kita coba masuk ke dunia usaha yang mungkin belum saatnya ngetren tetapi kita lihat prospeknya masih ada," imbuh dia.
Terakhir, berani mengambil resiko. Menyusul kegagalan adalah sebuah hal yang lumrah dalam berbagai kegiatan berusaha.
"Yang paling penting yang tadi pak Erick (Menteri BUMN) bilang kita dunia usaha itu memang harus berani melangkah mengambil risiko. Karena kalo pengusaha tidak berani melangkah ya jangan jadi pengusaha," tegasnya.
(mdk/bim)