Desa wisata harus siap hadapi pasar bebas ASEAN
Desa wisata harus dikembangkan menggunakan sistem jejaring dengan teknologi informasi dan komunikasi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu meminta desa wisata di Indonesia terus berproses untuk menghadapi persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. "Kita siap untuk bersaing, tinggal bagaimana menerapkan standar-standar di desa wisata. Saat ini untuk homestay dan kuliner sudah menerapkan standar ASEAN," kata Mari Elka Pangestu di Karangasem, Bali, Sabtu (27/9).
Selain penerapan standar, desa wisata harus dikembangkan menggunakan sistem jejaring dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya jejaring tersebut, para wisatawan domestik maupun mancanegara bisa mendapatkan informasi sekaligus memesan tempat.
Mari mengatakan desa wisata juga ikut dipromosikan melalui berbagai komunitas pemasaran tematik. Misalnya, ada komunitas yang bertema perdesaan, pantai dan budaya.
"Untuk memancing wisatawan juga diperlukan paket-paket wisata yang terintegrasi dengan pihak lain, misalnya transportasi, biro perjalanan dan lain-lain. Dengan begitu, wisatawan bisa mudah menuju ke desa wisata," tuturnya.
Mari Elka Pangestu berada di Desa Wisata Pakraman Jasri, Kabupaten Karangasem, Bali untuk memberikan Penghargaan Desa Wisata 2014. Desa Pakraman Jasri merupakan peringkat pertama penghargaan yang sebelumnya.
Peringkat pertama Penghargaan Desa Wisata 2014 diraih Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang menyisihkan pesaingnya Desa Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali. Penghargaan tersebut diberikan kepada desa penerima Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata dalam bentuk bantuan sosial.
PNPM Mandiri Pariwisata pada tahun 2009 diikuti 104 desa, 2010 diikuti 200 desa, 2011 diikuti 569 desa, 2012 diikuti 978 desa, 2013 diikuti 980 desa dan 2014 sudah terealisasi 45 desa. Penghargaan Desa Wisata diberikan untuk memotivasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas desa wisata yang dibangun.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Bagaimana Sulawesi Utara meningkatkan pariwisata nya? Seperti parade kapal perang dan parade pesawat temput. Berbagai kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan pariwisata di Sulawesi Utara dan kami berterima kasih segala kegiatan Provinsi Sulut selalu di-support oleh pemerintah pusat," kata Olly.
-
Kenapa Desa Wisata Batulayang terpilih mewakili Indonesia? Alasan dipilihnya Desa Wisata Batulayang Disampaikan Yogi, terdapat dua hal penting yang dimiliki Desa Wisata Batulayang, sehingga bisa mewakili ajang Best Tourism Village. Pertama, desa itu pernah mendapat penghargaan Indonesia Nasionalisme Award. Kedua, juga memiliki sertifikat desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf RI.