Di Depan Anggota DPR, Sri Mulyani Sebut Utang RI Termasuk Paling Rendah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam rapat tersebut, dia menyatakan pemerintah akan terus berkomitmen dalam mengelola utang secara efisien, hati-hati, transparan dan akuntabel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam rapat tersebut, dia menyatakan pemerintah akan terus berkomitmen dalam mengelola utang secara efisien, hati-hati, transparan dan akuntabel.
"Karena Indonesia pada saat ini dikenal sebagai negara emerging besar dengan tingkat utang termasuk paling rendah dan defisit paling rendah, dibanding negara G20, maupun negara-negara emerging di luar G20 lainnya," kata Sri Mulyani di ruang sidang Badan Anggaran DPR, Jakarta, Rabu (28/8).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Apa yang Mayang Lucyana lakukan di kantor DPR-MPR? Sedang Magang di Kantor DPR-MPR Namun, sekarang dia akan lebih sibuk dibandingkan sebelumnya. Saat ini, Mayang diketahui sedang magang di kantor DPR-MPR.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Bendahara Negara ini mengatakan, pembiayaan utang pada 2020 ditaksir akan berada di Rp351,9 triliun. Angka itu lebih rendah dari posisi 2018 yang sebesar Rp372 triliun. Posisi tersebut juga lebih rendah dari outlook 2019 yang sebesar Rp373,9 triliun.
Menurutnya, pengendalian rasio utang di 2020 tersebut juga masih dalam batas aman berkisar 29,4 hingga 30,1 persen PDB untuk mendukung kesinambungan fiskal. Sedangkan untuk menjaga keseimbangan makro dengan menjaga komposisi utang domestik dan valas dalam batas terkendali, serta pendalaman pasar keuangan.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang hingga akhir Juli 2019 mencapai Rp234,13 triliun atau 65,2 persen target APBN. Dengan demikian posisi utang saat ini tembus sebesar Rp4.603 triliun.
"Realisasi pembiayaan hingga Juli 2019 sebesar Rp234,13 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (26/8).
Adapun penarikan utang hingga Juli 2019 sebesar Rp234,13 terdiri dari realisasi Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp241,19 triliun atau 62,0 persen target APBN. Pemerintah telah menerbitkan SBN ritel secara online sebanyak 6 kali yang terdiri dari SBR005, ST003, SR011, SBR006, ST004 dan SBR007.
Baca juga:
Per Juli 2019, Posisi Utang Pemerintah Pusat Tembus Rp4.603 Triliun
Menteri Sri Mulyani Janji Terus Perkecil Peran Asing di Utang RI
Penjelasan Menteri Sri Mulyani Soal Peluang Defisit APBN Berganti Surplus
Masalah Utang Berbunga, Ponakan Bunuh Paman di Nganjuk
Pemerintah Jokowi Tambah Utang Rp351,9 Triliun di 2020
Presiden Jokowi Patok Besaran Penarikan Utang 2020 Sebesar Rp307,2 Triliun