Di Sidang Tahunan, Ketua MPR Soroti Pelemahan Ekonomi Akibat Covid-19
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet membuka Sidang Tahunan MPR bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (16/8) pagi. Dalam sambutannya, dia langsung menyoroti pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet membuka Sidang Tahunan MPR bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (16/8) pagi. Dalam sambutannya, dia langsung menyoroti pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Dia menyatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak luas terhadap berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, khususnya dari sisi ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Siapa yang memberikan apresiasi untuk perkembangan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara? Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik hadiri Malam Ramah Tamah Rapat Kerja (Raker) Destinasi dan Industri Pariwisata se-Kaltim, Minggu (18/2) malam. Kegiatan ini diikuti 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim dan dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).Akmal Malik mengakui Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM, untuk perubahan dengan penetapan sebagai daerah penyanggah IKN, memiliki ikon rusa sambar.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disepakati DPR dan Pemerintah untuk tahun 2025? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Kita semua masyarakat merasakan dampaknya, baik yang tinggal di perkotaan atau pedesaan. Utamanya semakin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat akibat menurunnya pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja dan tidak adanya kesempatan atau lapangan kerja," tuturnya, Senin (16/8).
Dia menekankan, pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 paling dirasakan oleh kelompok masyarakat kecil dan menengah. Utamanya mereka-mereka yang mencari nafkah sebagai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Dampak lainnya adalah hilangnya kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat, modal dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat, pengusaha kecil, maupun menengah," ujar dia.
Namun, dia mengapresiasi pemerintah yang telah berupaya meredam pelemahan ekonomi dengan mengeluarkan sejumlah paket kebijakan. Dia pun berterimakasih terhadap pemerintah yang secara sukarela mau memotong belanja anggarannya untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk bantuan sosial (bansos).
"Kami sangat mendukung sepenuhnya relokasi APBN dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam bentuk program perlindungan sosial dengan beragam skema dan saluran," ungkap dia.
"Refocussing anggaran kesehatan, realokasi dukungan UMKM dan korporasi, bantuan langsung tunai dana desa, insentif usaha, serta potongan tarif listrik PLN, adalah langkah kebijakan yang tepat untuk menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19," papar Bamsoet.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi RI Kembali Naik di 2024-2025
Ma'ruf: Wakaf Berperan Sebagai Dana Abadi Umat Dorong Pertumbuhan Ekonomi Negara
Charta Politika: Optimisme Ekonomi Mencapai 60 Persen
Ekonom: Jangan Terlalu Mengejar Pertumbuhan Ekonomi, Tapi Lindungi Masyarakat Miskin
Pemerintah Bongkar Rumus Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi
Menteri Bahlil Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Beri Harapan Baru