Diam-Diam, Pemerintah Masih Impor Senjata Militer Hingga Rp1,57 Triliun
BPS mencatat, nilai impor berbagai senjata dan amunisi, serta bagiannya mencapai USD 102,39 juta selama periode Januari - Juli 2023.
Diam-diam pemerintah masih melakukan impor berbagai senjata dan amunisi, serta bagiannya dari sejumlah negara.
Diam-Diam, Pemerintah Masih Impor Senjata Militer Hingga Rp1,57 Triliun
Padahal beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sempat jengkel dengan keputusan impor ini karena Indonesia telah mampu memproduksi senjata sendiri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor berbagai senjata dan amunisi, serta bagiannya mencapai USD 102,39 juta selama periode Januari - Juli 2023. Nilai impor senjata ini setara Rp1,57 triliun asumsi kurs Rp15.344.
- Jelang Prabowo-Gibran Daftar Capres-Cawapres ke KPU, Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana
- Hadiri Apel Akbar KOKAM, Jokowi Ajak Masyarakat Tak Terpecah Belah Hadapi Pemilu
- Hadiri Sidang Tahunan MPR, Jokowi Pakai Baju Adat Tanimbar Maluku
- Jokowi Siapkan Rp8 Triliun untuk Bantu 21,3 Juta Keluarga Miskin pada Oktober-Desember 2023
"Tentunya data terkait ini alutsista dapat langsung menghubungi Tim Direktorat Statistik Distribusi BPS" kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/8).
Selanjutnya senjata jenis arms; spring or gas guns and pistols, excluding arms of heading 9307 mencapai USD 7.207. 228. Terakhir, jenis senjata lainnya sebesar USD 26.271.617.
BPS mencatat senjata militer impor tersebut mayoritas berasal dari Korea Selatan.
Kemudian, disusul China, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Spanyol, dan negara lainnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali dibuat jengkel dengan adanya informasi terkait impor senjata. Padahal Indonesia memiliki industri dalam negeri yang memproduksi senjata sendiri. "Kalau senjata, peluru kita sudah bisa. Apalagi hanya sepatu, kenapa harus beli dari luar?," ungkap Jokowi saat membuka Penghargaan P3DN 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3) lalu.
Dia pun sempat menyentil Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI yang melakukan impor senjata.
Bahkan Jokowi langsung melarang kedua instansi ini mengimpor senjata, kecuali barang dengan teknologi tinggi seperti pesawat tempur
"Kalau yang canggih-canggih silakan. Kalau mau beli pesawat tempur karena kita belum bisa," kata Jokowi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor senjata dan amunisi, termasuk bagian dan aksesorisnya yang dilakukan Indonesia mengalami peningkatan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018 total impor senjata dan aksesorisnya sebanyak 1.594,5 ton. Bila dilihat berdasarkan nilainya, maka Indonesia mengimpor USD 313,73 juta.