Dibalik ngototnya OJK 'haramkan' bisnis MMM di Indonesia
OJK akui belum ada aduan kerugian akibat bisnis MMM di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator sektor jasa keuangan di Indonesia memastikan akan menutup bisnis MMM atau Mavrodi Mondial Moneybox di Indonesia. OJK bahkan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera memblokir situs MMM dalam waktu dekat.
Salah satu perintis bisnis MMM di Indonesia, Firdaus Bawazier menyayangkan sikap OJK yang tiba-tiba menyebut bisnis mereka merugikan masyarakat. OJK sebagai regulator harusnya memanggil perintis MMM serta memahami terlebih dulu apa itu bisnis MMM.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana cara pelaku UMKM di Bontang memenangkan persaingan usaha? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
"Kapan? kami tidak ada undangannya. Kami tidak pernah dipanggil OJK. MMM tidak bisa diawasi, karena MMM tidak mengumpulkan dana, kami hanya membantu orang lain dengan menggunakan sistem kepercayaan," ujar Firdaus ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta beberapa waktu lalu.
Kalau demikian, apa latar belakang OJK 'haramkan' bisnis MMM di Indonesia?
Kepala Departemen Penyidikan OJK, Rusli Nasution mengakui hingga saat ini pihaknya belum menerima aduan kerugian dari masyarakat terkait bisnis ini. Namun dia menyebut sering menerima keluhan tanpa diakhiri dengan pengaduan. Penutupan bisnis ini dilakukan regulator sebagai tindakan preventif pencegahan kerugian masyarakat.
"Memang belum ada yang merugi akibat bisnis ini tapi yang mengeluhkan sudah banyak sekali di kami, untuk itu kemarin kami imbau agar masyarakat lebih berhati-hati jika mau melakukan investasi," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (15/4).
Menurutnya, selama ini masyarakat tidak melakukan aduan karena masih percaya bahwa bisnis MMM di Indonesia masih akan memberikan keuntungan sebesar 30 persen atau sesuai dengan perjanjian. Sehingga masyarakat masih dapat menahan untuk melaporkan ke pihak berwajib.
"Banyak yang mengeluhkan tapi tidak berani melaporkan karena masih percaya uangnya akan dikembalikan," jelas dia.
Meski begitu, OJK tak tinggal diam pihaknya akan tetap memblokir situs MMM di Indonesia. OJK juga bakal berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) agar semua kegiatan MMM ditutup di Indonesia.
Selain edukasi dan penjelasan kepada masyarakat melalui berbagai media/sarana komunikasi, OJK juga terus berkoordinasi dengan Satgas Waspada Investasi untuk terus memonitor dan menindaklanjuti laporan masyarakat.
Perencana Keuangan, Eko Endarto juga angkat bicara terkait polemik bisnis MMM atau Mavrodi Manial Moneybox di Indonesia. Menurutnya, skema investasi berkedok komunitas Manusia Membantu Manusia ini sangat beresiko gagal bayar. Dia mendukung langkah OJK yang akan menindak MMM dengan memblokir situs MMM Indonesia.
Eko menyebut, pendiri MMM yang merupakan orang Rusia sendiri yaitu Sergey Panteleyevich Mavrodi bermasalah di negaranya. Bahkan Eko mengatakan bisnis MMM di Rusia sendiri tidak berkembang.
"Pendiri MMM di Rusia saja situsnya bermasalah, sementara OJK wajar untuk menutup situs MMM di Indonesia. Lagian pendiri MMM itu bermasalah dengan hukum," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, MMM di Indonesia itu sudah melakukan kesalahan di mana berkedok komunitas namun melakukan investasi dengan cara menjanjikan imbal hasil. "Imbal hasil dari mana, bilangnya tolong menolong dari mana, jika tolong menolong tidak ada imbal hasil sampai 30 persen," jelas dia.
Baca juga:
MMM ditutup OJK, bagaimana nasib uang 'nasabahnya'?
Menanti ketegasan OJK tutup bisnis MMM di Indonesia
'Pendiri MMM di Rusia saja bermasalah, wajar OJK tutup situs mereka'
Pengamat ini sebut MMM hanya sembunyi di balik komunitas
Sebut model bisnis tak benar, Menko Sofyan minta situs MMM diblokir
Aneh, pegawai OJK dan BI malah jadi anggota MMM Indonesia