Dibeli BUMN Thailand, Adaro Energy dapat dana segar Rp 4,35 T
Kerja sama ini diupayakan dalam ekspor batu bara ke Thailand. Di mana, Thailand membutuhkan batu bara mencapai 25 juta hingga 35 juta ton per tahun. Kebutuhan ini hampir sama dengan Malaysia dan Filipina.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) telah merampungkan penjualan saham PT Adaro Indonesia sebesar 11 persen kepada perusahaan asal Thailand yakni Electricity Generating Authorty Of Thailand (EGAT) melalui right issue pada November 2016. Dengan begitu, Adaro mendapatkan dana segar senilai USD 325 juta atau setara Rp 4,35 triliun.
Head of Corporate Secretary and Investor Relation Division Adaro Energy Mahardika Putranto mengatakan pihaknya masih terus mengkaji berbagai kemungkinan kerja sama bisnis dengan perusahaan listrik asal Thailand tersebut usai penjualan saham anak perusahaan Adaro.
-
Siapa yang terlibat dalam kolaborasi untuk membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC)? Selain itu, MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC).
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
"Adaro Indonesia itu kan lebih melihat strategic partner, kalau kita punya startegic partner itu kan, enggak mungkin menguntungkan hanya satu pihak, pasti dua pihak diuntungkan. itu nanti pasti akan ada kesempatan ke depan, karena EGAT ini kan bisa dibilang perusahaan Thailand yang besar, saat ini ada persetujuan di situ, tapi konkretnya masih terus didiskusikan, kerja sama apa yang bisa dilakukan," ujarnya di Jakarta, Senin (19/12).
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja sama ini diupayakan dalam ekspor batu bara ke Thailand. Di mana, Thailand membutuhkan batu bara mencapai 25 juta hingga 35 juta ton per tahun. Kebutuhan ini hampir sama dengan Malaysia dan Filipina.
"Itu akan berjalan sinergi, saya enggak tahu apakah bisa membantu mereka di suplai batubara atau apa," jelasnya.
Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) berencana membeli 12 persen saham produsen batubara, PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Nilai transaksi ini ditaksir mencapai USD 325 juta.
Rencana investasi perusahaan listrik milik pemerintah Thailand ini sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Thailand. Investasi tersebut bakal dilakukan oleh EGAT International Co, anak usaha EGAT.
Transaksi ini dinilai akan mendukung strategi jangka panjang untuk mengamankan suplai energi negara. Rencananya, sebesar USD 164 juta akan dibayarkan pada tahun ini. Lalu, sisanya akan dilunasi dalam periode tahun 2022 hingga 2027 mendatang.
Baca juga:
Dua kecelakaan tambang di China dalam sepekan, 38 orang tewas
Harta bos Adaro salah satu yang melejit di daftar orang kaya 2016
Bos Adaro sebut peningkatan harga batu bara masih rawan koreksi
Negara ini haramkan energi batu bara di 2030 mendatang
Lima pencuri batu bara di muara Sungai Mahakam ditangkap polisi
Jaga keuntungan perusahaan, Adaro tambah 2 lini bisnis baru
Anak usaha Pertamina jual 8 blok gasifikasi batu bara