Didorong Kredit dan DPK, Aset BTN Tumbuh Tinggi Jadi Rp312,47 Triliun
Selain mencatatkan kenaikan aset paling tinggi di antara 15 bank besar di Indonesia, pertumbuhan aset BBTN pun berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus mencatatkan kinerja positif. Saat ini, BTN tercatat sebagai bank dengan pertumbuhan aset tertinggi di antara 15 entitas bank terbesar lainnya di Indonesia. Meski demikian, perseroan akan tetap menjaga laju pertumbuhan bisnis sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) hingga akhir 2019.
Aset emiten bersandi saham BBTN ini tumbuh di level 16,58 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp268,04 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp312,47 triliun. Selain mencatatkan kenaikan aset paling tinggi di antara 15 bank besar di Indonesia, pertumbuhan aset BBTN pun berada di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam aset perbankan nasional hanya naik di level 7,77 persen (yoy) per Mei 2019.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
Direktur Bank BTN, Nixon L. P. Napitupulu mengatakan, laju pada aset disumbang pergerakan positif pada penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Kredit dan DPK Bank BTN naik positif mencapai hampir dua kali lipat industri perbankan nasional.
"Kenaikan kredit dan DPK yang melaju tersebut menyumbang pergerakan positif pada aset kami. Ke depannya kami terus berupaya agar laju kenaikan aset tetap dibarengi dengan kualitas yang terjaga," jelas Nixon pada Konferensi Pers usai Public Expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).
Nixon menjelaskan, pihaknya tidak hanya mencatatkan kinerja positif pada aset secara tahunan. Perbankan pelat merah ini juga berhasil menjaga kenaikan aset tetap positif dalam lima tahun terakhir. Nixon merinci, dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) aset Bank BTN berada di posisi 20,66 persen. Kenaikan tersebut tercatat dari Rp144,58 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp306,44 triliun pada bulan yang sama tahun 2018.
Komposisi aset BBTN didominasi aset produktif. Catatan keuangan Bank BTN per Juni 2019 menunjukkan aset produktif perseroan mencapai 88,98 persen dari total aset. Adapun, porsi kredit dan pembiayaan tercatat sebesar 89,27 persen dari total aset produktif Bank BTN.
Di sisi kredit, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan pada posisi 18,78 persen (yoy) atau naik dari Rp211,35 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp251,04 triliun. Kenaikan tersebut mencapai dua kali lipat pertumbuhan kredit industri perbankan nasional. OJK mencatat, kredit nasional tumbuh single digit di level 9,92 persen (yoy) per Juni 2019.
Sedangkan kinerja penghimpunan DPK Bank BTN juga mencapai dua kali lipat industri perbankan nasional. Per semester I-2019, Bank BTN menghimpun simpanan masyarakat sebesar Rp219,75 triliun atau naik 15,89 persen (yoy). OJK merekam kenaikan tersebut melesat jauh di atas kinerja penghimpunan DPK perbankan nasional yang hanya tumbuh di level 7,42 persen (yoy) per Juni 2019.
Hingga akhir tahun nanti, Nixon mengungkapkan pihaknya akan tetap mencatatkan kinerja positif. "Bagi kami, bisnis yang berkelanjutan merupakan prioritas utama," ucap Nixon.
Sementara itu, Bank BTN pun tetap berkomitmen memberi dukungan penuh pada Program Satu Juta Rumah. Per 30 Juni 2019, Bank BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk 424.863 unit rumah atau senilai Rp36,42 triliun. Total realisasi jumlah unit rumah tersebut setara 53,1 persen dari target yang ditetapkan Bank BTN untuk 2019 yakni sebanyak 800.000 unit rumah. Penyaluran tersebut terdiri atas kredit perumahan di segmen subsidi dan non-subsidi. Di segmen subsidi, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk 328.192 unit rumah senilai Rp19,7 triliun. Kemudian, di segmen non-subsidi, kredit perumahan yang disalurkan mencapai 96.671 unit rumah atau setara Rp16,72 triliun.
Baca juga:
BTN: Perbankan Tengah Turunkan Bunga KPR Lewat Beragam Promo
Kembangkan Sentra Ekonomi, BTN Siap Genjot Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu
BTN Gandeng KPK Implementasikan Aksi Pencegahan Korupsi
Rayakan HUT RI ke-74, BTN Gelar Program Siswa Mengenal Nusantara
BTN Raup Kredit Baru Rp7,2 Triliun di Indonesia Properti Expo 2019
Ekspansi ke Kaltara, BTN Incar Dana Pihak Ketiga Rp120 Miliar