Dirut Bulog: Belum Ada Penugasan untuk Stabilkan Harga Minyak Goreng
"Kalau minyak goreng belum, tapi untuk kedelai dan jagung sudah. Dalam proses, khususnya kedelai ini untuk tempe tahu teratasi," kata Budi Waseso.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut pihaknya telah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melakukan stabilitas terhadap sejumlah harga komoditas.. Namun penugasan tersebut baru sebatas kedelai dan jagung saja, sedangkan minyak goreng Perum Bulog belum mendapatkan penugasan baru.
"Kalau minyak goreng belum, tapi untuk kedelai dan jagung sudah. Dalam proses, khususnya kedelai ini untuk tempe tahu teratasi," kata Budi Waseso saat ditemui di Gudang Bulog Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3).
-
Apa isi dari Bubur Ase? Mengutip Instagram Majalah Jakita Pemrov DKI Jakarta, Bubur Ase merupakan kuliner bubur nasi yang diberi isian sayur berupa irisan timun, tauge, selederi dan asinan sawi. Selanjutnya bubur nasi beserta isiannya disiram kuah semur berisi daging sapi dan potongan tahu putih.
-
Bagaimana Buleng dilakukan? Buleng diawali dengan memperkenalkan judul cerita, dilanjutkan dengan menyebutkan silsilah raja, menggambarkan sekilas keadaan kerajaan, menggambarkan konflik-konflik yang terdapat dalam cerita, lalu diakhiri dengan penjelasan pesan moral yang terkandung dalam cerita.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Apa itu babat gongso? Resep babat gongso mrupakan salah satu hidangan makanan yang diolah berasal dari bahan dasar jeroan sapi.
Budi Waseso menjelaskan saat ini Perum Bulog sedang menghitung volume untuk impor kedelai dan menentukan harga yang jual yang ideal. Agar harganya masih bisa terjangkau oleh pengrajin tahu dan tempe, sehingga sampai di konsumen tidak terlalu mahal.
"Jangan sampai harganya tinggi jatuh ke pengrajin tinggi juga, tidak ada gunanya," katanya.
Bulog Tidak Jual Kedelai untuk Cari Untung
Namun bila tidak ditemukan harga yang terjangkau untuk pengrajin, maka Bulog akan meminta subsidi dari pemerintah. Sebab harga di pengrajin harus tetap terjangkau.
"Ini yang saya hitung, kalau harganya ternyata tinggi kita tetap harus menjual kepada pengrajin itu murah sesuai dengan diharapkan," kata dia.
Budi menegaskan penugasan ini tidak akan dimanfaatkan Bulog untuk meraup keuntungan. Sifatnya hanya menjaga stabilitas harga kedelai agar masih bisa terjangkau para pengrajin.
"Sekali lagi Bulog tidak jual beli untuk mencari keuntungan, tidak. Tapi tadi kita tetap melakukan stabilisasi," ungkapnya.
(mdk/idr)