Ditopang pasar milenial, industri properti mulai tunjukkan tren pemulihan
Direktur Pemasaran PT Adhi Persada Properti, Wahyuni Sutantri, mengatakan bahwa industri properti sudah mulai menunjukkan tren pemulihan. Dia yakin ke depan industri properti akan makin menjanjikan. Menurut dia, geliat industri properti disokong oleh munculnya potensi pasar baru, dari kalangan milenial.
Direktur Pemasaran PT Adhi Persada Properti, Wahyuni Sutantri, mengatakan bahwa industri properti sudah mulai menunjukkan tren pemulihan. Dia yakin ke depan industri properti akan makin menjanjikan.
"Industri properti saat ini, memang belum sepenuhnya pulih. Kita pernah merasakan di tahun 2015, di mana properti sedang booming. Tapi tren untuk kembali ke arah sana sudah mulai terlihat," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (28/9).
-
Bagaimana Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020. Hasil komisi yang diterimanya sebagai seorang agen properti terus ia kumpulkan.
-
Kapan Ardhan Leemy memulai bisnis propertinya? Saat ini, di usianya yang menginjak 24 tahun, Ardhan Leemy telah menjelma menjadi seorang pengembang perumahan yang sukses. Ia memulai usaha bisnis propertinya sendiri pada tahun 2020.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
Menurut dia, geliat industri properti disokong oleh munculnya potensi pasar baru, dari kalangan milenial. "Munculnya market kalangan milenial yang memiliki pendapatan yang baik, akan menjadi potensial market yang besar. Kita bisa melihat, pekerja-pekerja muda saat ini, banyak yang dari golongan milenial," jelas dia.
Selain milenial, kata dia, pihaknya juga melihat potensi pasar yang besar dari kelompok keluarga muda. "Selain golongan milenial, golongan yang berada diatasnya juga merupakan potensi yang besar. Golongan ini, maksud saya adalah golongan keluarga muda, dengan 1 atau 2 anak, yang tentu membutuhkan hunian," katanya.
Dia menambahkan, proyek infrastruktur yang sedang dan telah digarap pemerintah menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru. Pusat-pusat ekonomi baru ini diyakini akan mengerek kebutuhan akan hunian. "Infrastruktur, seperti jalan tol, serta LRT, juga akan memberikan stimulus terhadap sektor properti. Ke depan, properti yang memiliki akses transportasi, akan menjadi pilihan masyarakat,"
"Terakhir, situasi ekonomi kita saya yakin akan membaik. Pertumbuhan ekonomi (tahun 2019) 5,3 persen, naik dari 2018. Artinya Pemerintah optimis ada pertumbuhan. Itu yang membuat kami yakin bahwa properti juga akan tumbuh," tandasnya.
Baca juga:
Adhi Persada Properti rogoh Rp 2,73 triliun garap 4 proyek unggulan
Anak usaha PT Timah bangun 10.000 unit rumah di Bekasi Timur
Oktober 2018, BTN luncurkan KPR untuk para milenial
BTN sebut hunian terintegrasi moda transportasi makin dicari penduduk DKI
Survei: Optimisme iklim properti terjaga, masyarakat puas dengan kondisi pasar
Bank Pembangunan Jateng Syariah genjot salurkan KPR FLPP dukung program 1 juta rumah
PUPR optimis program satu juta rumah capai target di tahun ini