Diversifikasi usaha, alasan Arifin Panigoro akuisisi Newmont
"Kalau kami hanya mengandalkan minyak saja berat menahannya. "
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berpotensi besar menguasai sepenuhnya saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Itu dilakukan dengan membentuk konsorsium bersama sejumlah perusahaan lain.
Arifin Panigoro, pemilik Medco, mengungapkan mengakuisisi Newmont menjadi salah satu cara pihaknya mendiversikasi bisnis. Mengingat, harga minyak dunia tengah merosot belakangan ini.
-
Kapan kerja sama BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya ditandatangani? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad.
-
Kapan TANESCO mengunjungi PLN? Darmawan menjelaskan TANESCO sudah lebih dulu mengunjungi Indonesia dan Menteri Energi Tanzania, January Makamba dan Manajemen Tanesco langsung menyambangi kantor PLN pada 10 Februari 2023 silam.
-
Apa yang dicapai oleh Telkom dalam program Business Matching PaDi UMKM di Medan? Program tersebut senantiasa membawa hasil positif, termasuk pelaksanaan terbaru di Medan dengan mengantongi omzet hingga lebih dari Rp55 miliar dalam waktu sehari.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama antara BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad.
-
Dimana PLN dan TANESCO sepakat untuk melakukan kerja sama? Dalam serangkaian pertemuan Presiden RI Joko Widodo di Afrika ini, PLN dan TANESCO akan melakukan kesepakatan kerja sama dalam bidang transformasi digital, pengembangan bisnis, dan juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
-
Apa tujuan kerja sama PLN dengan TANESCO? Kerja sama tersebut untuk mengembangkan bisnis kelistrikan yang reliable dan sustainable.
"Harga minyak itu baru oke 2-3 tahun lagi. Kalau kami hanya mengandalkan minyak saja berat menahannya. Kalau 2015 ini kami jeblok. Dua tahun lagi begitu, ya bubar perusahaan," kata Arifin saat ditemui di Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Selasa (5/4)
Di sisi lain, harga komoditas tambang yang dijual Newmont masih memiliki prospek baik.
"Harga emas relatif stabil. Kalau pun turun, tidak sejeblok komoditas seperti batu bara," imbuhnya.
Arifin masih enggan membeberkan besaran dana yang dikucurkan untuk mengakuisisi Newmont. Namun, yang pasti, uang tersebut berasal dari pinjaman perbankan dalam dan luar negeri. Diantaranya, Bank Mandiri Tbk dan Bank Negara Indonesia.
"Banyak benar duitnya," katanya.
"Tenang saja, nggak lama lagi kami umumkan, press release lagi disiapkan. Saya kira minggu ini."
(mdk/yud)