DPR minta Luhut pelototi penggunaan dana cost recovery oleh Chevron
Perusahaan tersebut membebankan biaya evaluasi tanah yang terkontaminasi minyak di Dumai mencapai Rp 12 triliun per tahun.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Plt Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan untuk memperketat pengawasan penggunaan dana cost recovery, terutama oleh PT Chevron Pacific Indonesia. Perusahaan tersebut membebankan biaya evaluasi tanah yang terkontaminasi minyak di Dumai mencapai Rp 12 triliun per tahun.
Menurut Anggota Komisi VII DPR RI, Satya W Yudha tanah tersebut selanjutnya dijual oleh Chevron kepada anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Mengapa sinergi antara SKK Migas dan BPH Migas sangat penting? Dalam agenda tersebut, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengungkapkan bahwa sinergi antara SKK Migas (hulu) dan BPH Migas (hilir) sangat penting dan harus terus didorong. Pasalnya, sinergi keduanya tersebut dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Glenca Chysara membawa minyak kayu putih? Wah, siap siaga agar tidak kena masuk angin nih!
"Oleh pabrik semen itu dijadikan feed stock, bisa menjadi bahan bakar pengganti batu bara. Tetapi dia sekaligus bisa menjadi adukan dalam semen. Atau campuran daripada semen," jelasnya di Gedung DPR, Senayan, Kamis (22/9).
Menurut Satya, jika Rp 12 triliun itu dikeluarkan hanya untuk memindahkan dari tanah yang terkontaminasi minyak, alangkah baiknya di buat pabrik semen.
"Logika sederhananya demikian, itu cost recovery-nya sudah terjadi bertahun-tahun. Maka kita sisir kemarin untuk masalah ini supaya dievaluasi betul," ujarnya.
Selain itu, komisi VII DPR menemukan bahwa Chevron memasukkan biaya pengenalan teknologi barunya untuk menggenjot produksi minyak (surfaktan) dalam beban cost recovery.
"Harusnya teknologi yang masuk itu yang proven. Pada waktu mereka mengenalkan surfaktan dalam konteks trial itu harusnya tidak boleh di minta balik costnya. Sampai nanti dia masuk menjadi satu peningkatan dalam produksi," ungkapnya.
Satya mengingatkan agar SKK migas lebih hati-hati dan cerdik karena ini bisa di pilah, mana yang tidak harus dibayar pemerintah melalui dana cost recovery
"Tolong bisa tunjukan dulu meningkatkan produksi baru kita bicara berapa yang harus diganti seperti pada kontrak bagi hasil. Hal itu menjadi temuan, maka kita di komisi VII akan melakukan kunjungan spesifik terpaksa untuk melihat komponen itu."
Informasi saja, dalam bisnis hulu migas, cost recovery atau pengembalian atas biaya operasi atau dana talangan dalam bisnis hulu migas hanya akan dilakukan bila cadangan migas yang ditemukan ekonomis.
Bila kegiatan eksplorasi tidak menemukan cadangan yang ekonomis, dana talangan tidak akan dikembalikan. Mekanisme ini sesungguhnya membantu membebaskan pemerintah dari paparan risiko besar pada tahapan eksplorasi.
Baca juga:
Petinggi Chevron sambangi Menko Luhut Panjaitan
Harga minyak longsor, utang raksasa migas cetak rekor
Dari 6.500 karyawan, Chevron Indonesia cuma butuh 4.880
Chevron protes pemerintah persulit eksplorasi panas bumi
Chevron bantah lakukan pemecatan pegawai besar-besaran