DPR: Program bantuan pangan non tunai terkesan terburu-buru
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Herman Khaeron, menilai program ini masih belum efektif. Dia menambahkan, penentuan rumah tangga sasaran (RTS) dan tempat distribusinya maupun pihak yang menjadi pelaksana distribusi BPNT di daerah masih belum jelas.
Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) pada Kamis (23/2) lalu, di mana peluncuran ini dilakukan melalui program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program ini juga diluncurkan serentak di 44 kota di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Herman Khaeron, menilai program ini masih belum efektif. Menurutnya, program ini terkesan terburu-buru sehingga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program ini belum bisa dinilai.
"Program terkesan terburu-buru dan belum ada uji coba sehingga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program ini belum bisa dinilai," kata Herman dalam FGD Evaluasi Pelaksanaan Pangan di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (22/9).
Sebagai informasi, BPNT adalah bantuan pangan dari pemerintah yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli pangan di e-Warong KUBE PKH / pedagang bahan pangan yang bekerjasama dengan Bank HIMBARA.
Dia menambahkan, penentuan rumah tangga sasaran (RTS) dan tempat distribusinya maupun pihak yang menjadi pelaksana distribusi BPNT di daerah masih belum jelas. Sebab, KPM yang menjadi sasaran terkadang sudah pindah alamat atau pun meninggal ketika dilakukan survei lapangan.
"Ada juga saldo rekening kosong, PIN terblok, mesin electronic data capture (EDC) rusak, gangguan sinyal, dan kartu ganda untuk satu KPM. Ada juga E-warong yang kedapatan menjual pulsa," imbuhnya.
Selain itu, distribusi dan penyaluran BPNT dapat bermasalah di remote area akibat gangguan sinyal atau internet. Juga terlihat belum diantisipasinya aspek hilir atau penyaluran yang dilakukan Bulog setelah pelaksanaan program BPNT.
-
Apa peran Rizki Natakusumah di DPR? Setelah menikahi Beby Tsabina, Rizki Natakusumah semakin menjadi pusat perhatian publik, terutama saat melaksanakan tugasnya sebagai anggota DPR RI.
-
Kapan Rizki Natakusumah menjabat sebagai anggota DPR RI? Rizki telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 1 Oktober 2019, dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan legislatif.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
Baca juga:
Mensos sebut jumlah penerima PKH 2018 naik jadi 10 juta keluarga
Atasi ketimpangan, Menko Puan keluhkan kendala distribusi kartu
Warga Cilangkap terima bantuan pangan non-tunai 2017
Menteri Jonan gandeng BI salurkan subsidi lewat kartu elektronik
Wali Kota bagikan 36.993 kartu bantuan dari Presiden Jokowi
Mensos: Kualitas beras dulu kurang bagus, banyak kutu dan jamur
Meski terima KKS, Bos BI ingin masyarakat juga rajin menabung