Ekonomi masih labil, BJB kaji ulang waktu terbit obligasi
Pengkajian ulang dikarenakan kondisi market yang masih fluktuatif disertai tingkat suku bunga tinggi.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) menunda penerbitan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun awal tahun depan. Hal ini dikarenakan kondisi market yang masih fluktuatif disertai tingkat suku bunga tinggi.
"Tahun depan kita akan terbitkan obligasi Rp 1,5 triliun. Tapi kita lihat situasi pasar ke depan," ujar Sekretaris Perusahaan BJB, Agus Mulyana, di Jakarta, Kamis (18/9).
Selama semester I 2014, lanjutnya, BJB mencatat telah mencapai laba bersih Rp 478 milliar. Adapun total aset mencapai Rp 78,6 triliun atau naik 7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 62,4 triliun atau naik 13,4 persen YoY.
Sementara, pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 14,6 persen atau mencapai Rp 47,9 triliun. Namun, hingga akhir tahun ini, ditargetkan dapat tumbuh 12 persen.
Kredit konsumer BJB mampu tumbuh 17,9 persen dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 46,9 persen YoY. Tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) mikro per Juni mencapai 18,9 persen.
"NPL naik di posisi saat ini. Kita sudah upayakan perbaikan dengan penjualan melalui balai lelang swasta dan restrukturisasi kredit," kata dia.