Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
- Sosok Orang Paling Kaya Raya di Indonesia Bulan November 2024, Hartanya 'Selangit'
- Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia November 2024, Prajogo Pangestu di Posisi Teratas!
- Ini Sosok Konglomerat Tertua dan Terkaya di Dunia, Usianya Sudah 102 Tahun
- Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
4 Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Sebagian besar para konglomerat dunia mendapatkan kekayaannya dari warisan orang tua atau generasi sebelumnya.
Kendati demikian, menjadi kaya raya dari titik 0 bukanlah satu hal yang tabu.
Forbes mencatat, hanya ada sekitar 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah yang didapat dari titik terendah.
Bahkan mereka berasal dari kelas karyawan biasa sebelum akhirnya menempati posisi puncak di perusahaan.
Berikut daftar orang kaya konglomerat yang menghasilkan harta dari keringatnya sendiri:
1. Steve Ballmer
Mantan CEO Microsoft itu diperkirakan memiliki kekayaan sekitar USD143 miliar atau setara Rp2.226 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Sebagian besar hartanya itu berasal dari kepemilikan sahamnya di Microsoft yang hampir 4 persen.
Ballmer pertama kali bergabung dengan perusahaan perangkat lunak itu pada tahun 1980 sebagai asisten presiden saat itu Bill Gates.
Kemudian Steve menjadi CEO Microsoft dari tahun 2000 hingga 2014.
2. Eric Schmidt
Mantan CEO Google itu mengawali karir sebagai ahli IT di Bell Labs dan Palo Alto Research Center (PARC).
Pada tahun 1983, Schmidt bergabung dengan Sun Microsystems sebagai manajer perangkat lunak.
Pada April 1997, Schmidt menjadi CEO dan Ketua Dewan Direksi Novell. Pada saat yang sama Microsoft mengirimkan tumpukan TCP/IP gratis di Windows 95, membuat Novell kurang menguntungkan. Pada tahun 2001, ia keluar setelah akuisisi Cambridge Technology Partners.
Di Google, Schmidt berbagi tanggung jawab atas operasi harian Google dengan pendiri Page dan Brin.
Sebelum penawaran umum perdana Google, Schmidt memiliki tanggung jawab yang biasanya diberikan kepada CEO perusahaan publik dan berfokus pada manajemen wakil presiden dan organisasi penjualan.
Selama berkarir, Schmidt ditaksir memiliki kekayaan sekitar USD21 miliar atau setara Rp327,21 triliun.
merdeka.com
3. Tim Cook
Tim Cook merupakan mantan CEO Apple. Pada tahun 1998, Steve Jobs meminta Cook untuk bergabung dengan Apple. Dalam pidato pembukaannya di Universitas Auburn, Cook mengatakan dia memutuskan untuk bergabung dengan Apple setelah bertemu Jobs.
Posisi pertama Cook di Apple adalah wakil presiden senior untuk operasi di seluruh dunia. Cook menutup pabrik dan gudang, dan menggantinya dengan produsen kontrak.Hal ini mengakibatkan berkurangnya persediaan perusahaan dari bulan ke hari.
Cook dikenal karena cakap dalam menjaga harga biar tetap terkendali.
Jika digabungkan dengan seluruh anggota perusahaan, menghasilkan keuntungan yang besar. Kekayaan Cook ditaksir mencapai Rp32,71 triliun.
4. Frank Slootman
Slootman pertama kali berkarier sebagai pegawai komputer di tahun 1995.
Posisi CEO pertamanya di Data Domain pada tahun 2003.
Pada tahun 2009, Slootman meninggalkan Data Domain. Pada tahun 2011, dia ditunjuk sebagai CEO ServiceNow, kemudian memimpin penawaran umum perdana pada tahun berikutnya.
Slootman diyakini memiliki kekayaan sekitar Rp622 triliun.