Enam proyek prioritas Jokowi dapat jaminan
Jaminan diperlukan swasta untuk menghindari segala macam risiko.
Presiden Joko Widodo baru saja menyaksikan penandatanganan kontrak sejumlah proyek strategis yang jadi prioritas nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Proyek-proyek strategis nasional tersebut ditandatangani oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, pihak perusahaan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
Direktur Utama PT PII, Sinthya Roesliy mengatakan, jaminan yang diberikan terhadap enam proyek prioritas ini sebagai bentuk dorongan pemerintah mempercepat program pembangunan infrastruktur nasional.
Sinthya menyebutkan, jaminan yang diberikan pada enam proyek KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha) ini untuk menghindarkan investor swasta dari berbagai risiko, mulai saat melakukan pembangunan, risiko politik yang berpotensi menunda pengerjaan proyek tersebut.
Dengan pemberian jaminan kepada proyek infrastruktur yang masuk dalam proyek KPBU menjadi titik kembali peran negara dalam penyediaan infrastruktur dasar secara nasional. Ketersediaan infrastruktur yang memadai, berkualitas, dan dalam waktu yang tepat merupakan persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hampir enam tahun sejak PII berdiri telah melakukan berbagai upaya dan telah sangat siap untuk menjalankan mandat sebagai pelaksana tunggal penyedia penjaminan pemerintah," kata Sinthya di Jakarta, Kamis (9/6).
"Dengan penjaminan pemerintah melalui PT PII, kepastian pendanaan proyek dari partisipasi swasta dapat lebih meningkat sehingga Pemerintah dapat mewujudkan penyediaan infrastruktur yang tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah yang terbatas," tambahnya.
Sebagai informasi, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang 2x1.000 megawatt (MW) dengan nilai investasi sekitar USD 4 milyar (Rp 52 triliun) mendapatkan kucuran dana dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan beberapa sindikasi perbankan komersial internasional kepada PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku Badan Usaha. Dengan tercapainya Financial Close ini megaproyek PLTU ini dapat segera melanjutkan pembangunan untuk mencapai target penyelesaian.
Di saat bersamaan, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol antara Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-PeRa dengan Badan Usaha pemenang lelang, Perjanjian Penjaminan antara Badan Usaha dan PT PII serta Perjanjian Regres antara PT PII dan Menteri PUPR selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), yang meliputi 3 (tiga) ruas jalan tol yaitu Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda dan Pandaan-Malang.
Ruas Tol Manado-Bitung terbentang sepanjang 39 km, Balikpapan-Samarinda 99 km, Pandaan-Malang 38 km, Serpong-Balaraja 30 km, dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung 185 km,dengan total nilai proyek sekitar Rp. 49 triliun.
Baca juga:
Jokowi jadikan PLTU Batang bukti kesuksesan pemerintah babat masalah
KORPRI: PNS tak perlu galau dengar kabar rasionalisasi 1 juta PNS
Jokowi bisa pilih calon Kapolri yang tak diusulkan Kompolnas
Era MEA, Jokowi minta aparatur sipil negara ubah pola pikir
NasDem yakin Jokowi tak kurangi jatah menteri partai pendukung
Jokowi ingat reshuffle, PDIP nilai itu hanya candaan spontanitas
Bertemu Jokowi, Asosiasi DPRD curhat kelakuan kepala daerah