Erick Thohir: Indonesia Bisa Geser Posisi Malaysia dari Puncak Peringkat SGIE
SGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
SGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
- Erick Thohir Ungkap Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia, Posisi Indonesia Ada di Mana?
- Ekonomi Jepang dan Inggris Jatuh ke Jurang Resesi, Erick Thohir: Ekonomi Indonesia Bakal Tetap Tinggi
- Erick Thohir: Posisi Indonesia Naik ke Peringkat 3 di SGIE
- Erick Thohir Tanggapi SGIE di Debat Cawapres: Kita Butuh Pemimpin Mengerti Ekonomi Syariah
Erick Thohir: Indonesia Bisa Geser Posisi Malaysia dari Puncak Peringkat SGIE
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir mengatakan Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang besar untuk dikembangkan.
Bahkan sektor ini bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang bisa meningkatkan perekonomian nasional.
Hal ini diungkapkan Erick usai istilah SGIE (State of the Global Islamic Economy) menjadi topik pembahasan dalam debat calon wakil presiden pada Jumat (22/12) malam.
"Ikut senang SGIE dibahas karena Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang sangat besar. Dengan mayoritas masyarakat muslim di Indonesia, kita majukan ekonomi syariah di Tanah Air," tutur Erick lewat unggahannya di akun Instagram @erickthohir, dikutip Minggu (24/12).
Merdeka.com
Erick mengaku istilah ini memang belum familiar bagi masyarakat umum. Namun hal tersebut bukan berarti SGIE tidak penting.
"Ini bukan topik sembarangan, ekonomi dan keuangan syariah itu krusial terutama bagi kita di Indonesia," kata Menteri BUMN ini.
Saat ini, Indonesia menempati urutan ke-4 dalam SGIE. Posisi Indonesia ada di bawah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Meski begitu, Indonesia memiliki potensi besar untuk menggantikan posisi Malaysia yang berada di urutan pertama.
"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar menjadi nomor 1 di SGIE karena secara statistik Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia," tutur Erick.
Untuk itu, penting bagi pemimpin masa depan, termasuk pemimpin muda memahami SGIE. Mengingat sektor ekonomi dan keuangan syariah bisa menjadi mesin penggerak baru pertumbuhan di Indonesia.
"Ini dapat menjadi satu topangan baru untuk kemajuan ekonomi yang adil, cepat dan stabil," kata Erick.
Sebagai informasi, SGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Laporan ini tidak hanya merinci aspek keuangan syariah. Melainkan juga mencakup sektor-sektor lain seperti makanan halal, pariwisata halal, keuangan Islam, dan industri modest fashion.
Dengan fokus pada prinsip-prinsip Islam, SGIE memberikan pemahaman mendalam tentang tren dan peluang dalam ekonomi global yang sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.
Laporan ini menjadi alat penting bagi para pengusaha, investor, dan pemerintah untuk merencanakan strategi bisnis, mengidentifikasi peluang investasi, serta memahami dinamika pasar dalam konteks ekonomi Islam.
Diberitakan sebelumnya, kata SGIE menjadi viral usai calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka bertanya kepada calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar, dalam debat perdana cawapres pada Jumat (22/12) malam.
Gibran bertanya bagaimana langkah Muhaimin untuk menaikan peringkat Indonesia dalam SGIE. Namun, cawapres nomor urut satu, Cak Imin mengaku tidak mengetahui soal singkatan asing yang dipakai Gibran.