Erick Thohir: Globalisasi Makin Seram, Ekonomi ke Depan Sangat Menantang
Menteri selanjutnya diharapkan memprioritaskan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan agenda transformasi BUMN.
Menteri selanjutnya diharapkan memprioritaskan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan agenda transformasi BUMN.
Erick Thohir: Globalisasi Makin Seram, Ekonomi ke Depan Sangat Menantang
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti kondisi ekonomi global yang semakin menantang.
Untuk itu perlu ada persiapan baik di BUMN.
"Kalau kita lihat sekarang globalisasi makin serem, ya kita sudah bicara lihat bagaimana tahun depan yang nama ekonomi ini cukup ya menantang,"
kata Erick kepada media, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (5/5).
Tantangan yang dimaksud mulai dari terjadinya perang tarif antara Eropa, China dan Amerika Serikat (AS).
Menurutnya persaingan antara ketiga negara besar di dunia ini akan memberikan dampak buruk pada perdagangan internasional ke depan, khususnya Indonesia.
"Ya sudah terjadi mulai perang tarif antara Eropa, China, dan Amerika. Bukan enggak mungkin, kita juga nanti ditarikan barang-barang kita. Sehingga apa tadi, trade yang selama ini kita surplus itu bisa tertekan,"
jelas dia.
Dia melanjutkan, pemerintah harus bersiap untuk tahun depan, sebab kondisi ekonomi global tidak mudah.
Ia bilang persidangan dunia juga semakin tajam dan kejam.
"Nah di sinilah hal-hal yang saya rasa tahun depan tidak mudah ekonomi harus menjadi sebuah kepastian ya dan persaingan daripada dunia juga semakin tajam dan kejam," tutur Erick.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada menteri BUMN selanjutnya untuk selalu memprioritaskan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan agenda transformasi BUMN.
Ia menilai agenda jangka panjang, dapat memberikan dampak positif terhadap transformasi dan berkelanjutan.
Sebab dibutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk mencapai transformasi tersebut.
"Saya rasa tidak hanya di BUMN, kadang-kadang kita itu selalu memikirkan agenda jangka pendek. Sedangkan kalau kita mau namanya continue yang sustainable, itu perlu waktu 10-15 tahun. Berkali-kali Pak Tiko (Wakil Menteri BUMN) dan saya, transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun," tutup dia.