Ingin Mencontoh China, Ini Pesan Erick Thohir untuk Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran
China disebut membutuhkan waktu yang masif dalam perbaikan negaranya hingga 18 tahun.
China disebut membutuhkan waktu yang masif dalam perbaikan negaranya hingga 18 tahun.
Ingin Mencontoh China, Ini Pesan Erick Thohir untuk Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memberikan pesan untuk menteri BUMN baru yang akan menjabat pada periode 2024-2029 mendatang.
Isi pesannya yaitu memiliki pemikiran jangka panjang.
Erick menilai, agenda jangka panjang, dapat memberikan dampak positif terhadap transformasi dan berkelanjutan.
Sebab dibutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk mencapai transformasi tersebut.
"Saya rasa tidak hanya di BUMN, kadang-kadang kita itu selalu memikirkan agenda jangka pendek. Sedangkan kalau kita mau namanya continue yang sustainable, itu perlu waktu 10-15 tahun. Berkali-kali Pak Tiko (Wakil Menteri BUMN) dan saya, transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu 5 tahun," kata Erick kepada media, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (5/5).
Erick mencontohkan, benchmarking di China dibutuhkan waktu yang masif dalam perbaikan negaranya hingga 18 tahun.
Sehingga, rasanya tidak mungkin apabila BUMN Indonesia bisa bertransformasi hanya dalam waktu 5 tahun.
Oleh sebab itu, pihaknya telah memiliki blueprint hingga tahun 2034 atau 10 tahun ke depan.
Tujuan blueprint tersebut dibuat salah satunya adalah untuk memperkuat ekosistem.
"Kalau kita benchmarking dengan China itu perlu 18 tahun. Jadi Kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya per 18 tahun, saya rasa tidak mungkin BUMN Indonesia 5 tahun. Nah karena itu kita punya blueprint, yaitu BUMN sampai tahun 2034, yaitu 10 tahun ke depan," tutup Erick.