Demi Swasembada Pangan, Erick Thohir Bakal Lakukan Hal Ini
Sebagai pembantu Presiden, kementerian BUMN memastikan tujuan swasembada pangan bisa berjalan dengan baik.
Presiden Prabowo Subianto kembali menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2024-2029. Erick mengatakan BUMN siap mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Prabowo dalam waktu lima tahun.
"BUMN siap memperkuat ekosistem ketahanan pangan nasional yang lebih terintegrasi ke depan," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (21/10).
Dukungan Kementerian BUMN dalam mewujudkan program Swasembada Pangan ialah dengan memastikan penyaluran pupuk subsidi lebih tepat sasaran. Dengan ini, produktivitas pertanian nasional lebih meningkat.
"Karena kita ada pupuk, pupuknya mesti tepat waktu, tepat sasaran, apalagi nanti ada digitalisasi," beber dia.
Kementerian BUMN juga akan meneruskan akselerasi hilirisasi yang menjadi visi Prabowo. Selain itu, Erick memastikan transformasi BUMN akan terus berjalan, baik dari segi profesionalisme, transparasi, hingga bersih-bersih BUMN.
"Pokoknya presiden punya visi, kita sebagai pembantu harus loyal, harus bisa menjalankan visi beliau sesuai dengan janji beliau untuk melayani kepada rakyat," kata Erick.
Perampingan BUMN
Sebagai pembantu presiden, Erick memastikan akan menjaga visi Prabowo, yang mana akan terus meningkatkan kolaborasi bersama swasta dan juga UMKM. Erick mengaku akan melanjutkan program perampingan BUMN hingga tersisa 30 BUMN untuk meningkatkan efektivitas dan daya saing BUMN ke depan.
"Dengan market yang terbuka ini, keseimbangan itu terjadi, antara swasta, UMKM dan juga investasi dari dalam dan luar negeri. Ini yang kita coba seimbangkan," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berjanji membawa Indonesia untuk Swasembada Pangan. Dia menargetkan program Swasembada Pangan akan tercapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
"Saya yakin paling lambat 4 sampai 5 tahun kita akan swasembada pangan," kata Prabowo dalam pidato kenegaraannya di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10)
Prabowo menekankan program Swasembada Pangan harus dicapai Indonesia dalam waktu dekat. Mengingat, potensi hambatan produksi pangan dunia akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Prabowo menjelaskan dalam situasi krisis. Hal wajar apabila terdapat fenomena negara produsen untuk mengekspor hasil pangannya.