Bertemu Erick Thohir, Tony Blair Bahas Nasib BUMN Usai Pilpres
alah satu yang dibahas tentang keberlanjutan dan peta jalan (roadmap) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama satu dekade ke depan.
Bertemu Erick Thohir,
Tony Blair Bahas Nasib BUMN Usai Pilpres
Bertemu Erick Thohir, Tony Blair Bahas Nasib BUMN Usai Pilpres
Menteri BUMN Erick Thohir menerima kunjungan dari Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair di kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas banyak topik. Salah satu yang dibahas tentang keberlanjutan dan peta jalan (roadmap) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama satu dekade ke depan.
“Kalau tadi kita bicara mengenai roadmap 2024-2034,” kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7).
Dalam pertemuan tersebut Tony membahas terkait pergantian kepemimpinan di Pemerintahan. Mengingat tahun depan Indonesia akan menjalani pemilu raya termasuk pemilihan presiden. “Beliau (Tony Blair) ingin diskusi, seperti apa (kelanjutannya). Saya yakinkan terlepas nanti ada pergantian menteri, kalau Pak Tony Blair mengharap apa yang sudah baik itu dilanjutkan, yang belum baik diperbaiki," kata Erick.Erick bilang, hal itu bisa terjadi jika Kementerian BUMN dan BUMN dipimpin oleh sosok yang tepat. Sembari menjamin itu, perlu ada roadmap untuk mengembangkan BUMN ke depan.
"Tapi itu bisa terjadi kalau ada leadership atau kepemimpinan yang baik dan sistem yang baik. Lalu di situ pertanyaannya bagaimana ke depan, kan ada pergantian gini segala," ungkapannya.
Kepada Tony dia menjelaskan, Kementerian BUMN sedang menyusun peta jalan yang akan menjadi acuan pengembangan BUMN.
Sehingga ini bisa menjadi acuan bagi pemimpin-pemimpin selanjutnya.
"Saya yakinkan selama roadmap 2024 2034 yg sedang dikerjakan Pak Sekretaris Menteri (Rabin Indrajid Hattari) ini bisa jalan dengan baik, dan diikuti dengan baik mestinya keberlanjutan bisa terjadi,"
tutur Erick.
Kerja Sama Sejak Lama
Erick membeberkan, Pemerintah sudah bekerja sama dengan Tony Blair Institute selama 3 tahun. Kerja sama ini juga termasuk mengenai transformasi di tubuh perusahaan pelat merah. Apalagi sosok Tony Blair bisa menjadi pedoman yang bisa diimplementasikan di kementerian/lembaga maupun BUMN.
"Nah itu memang kita implementasi di sini, dan kita bisa lihat, kita banyak melakukan terobosan, salah satunya waktu itu kan dari 12 project yang diminta presiden, 10 jadi, sukses, yang 2 progres, dari 88 (proyek), 90 persen akhir tahun ini selesai karena ada tim," urai Erick Thohir.
Sebagai informasi, Tony Blair sedang berada di Indonesia. Selama di Tanah Air, Tony bertemu dengan sejumlah menteri kabinet kerja. Selain Erick, Tony juga sudah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto. Dalam pertemuan tersebut Airlangga menjelaskan salah satu poin penting yang dibicarakan tentang rencana promosi Ibu Kota Nusantara (IKN Nusantara) oleh Tony Blair. Sebelumnya Tony Blair memang sudah berjanji kepada Presiden Joko Widodo (jokowi) bahwa dirinya akan mengendorse pembangunan IKN. "Terkait infrastruktur IKN, beliau dengan kekuatan namanya akan meng-endorse dan memberikan kredibilitas pengembangan investasi di IKN. Karena Tony Blair jadi bagian dari IKN, Sir Tony Blair sampaikan persiapan program kereta api dari pelabuhan, dari airport, ke IKN," kata Airlangga usai pertemuan. Selain IKN, pertemuan tertutup tersebut juga membahas terkait upaya pemerintah untuk memperkuat digitalisasi melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam program e-government. Penerapan e-government diyakini akan memangkas birokrasi."Di mana digitalisasi ini akan terjadi transformasi atau reformasi daripada AI. Analoginya kalau kendaraan di pencet gas di era analog dari 50 kita gas menjadi 60, dari 60 menjadi 70 km. Tapi AI sekali gas di injek langsung 500 mil per hour," ungkap Airlangga Hartarto.
Sumber: Liputan6.com Reporter: Arief RRahma Hakim