Jokowi Ingin Pindahkan Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ke Subang, Wamen BUMN Rosan Roeslani Angkat Suara
Tujuan pemindahan PT Pindad dan PTDI agar bisa lebih dekat dengan Bandara Kertajati.
Rosan Roeslani Tanggapi Keinginan Jokowi Pindahkan Pabrik Pindad dan PTDI ke Kawasan Industri Subang
Wakil Menteri BUMN II yang baru dilantik, Rosan Perkasa Roeslani angkat bicara soal keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ke kawasan industri Subang
Rosan mengaku belum bisa berkomentar banyak soal rencana pemindahan tersebut.
Sebab, dia baru saja diangkat pada Senin (16/7), dan kini tengah meminta masukan soal program-program prioritas Kementerian BUMN yang ada di bawah kendalinya.
"Baru akan mendapatkan masukan dulu. Kan saya baru meeting tadi untuk minta masukan program-program prioritas yang harus dijalankan," ujar Rosan Roeslani di Jakarta, Kamis (20/7).
Liputan6.com juga sudah coba menghubungi Pindad maupun PTDI untuk meminta tanggapan soal rencana pemindahan ke Subang. Namun belum mendapat respons hingga berita ini naik.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan keinginan Presiden Jokowi untuk memindahkan PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia ke kawasan industri di Subang, Jawa Barat. Tujuan pemindahan agar bisa lebih dekat dengan Bandara Kertajati.
"Kalau kita lihat juga bagaimana ketika di Kertajati, Bapak Presiden menginginkan adanya Pindad dan PTDI itu pindah ke kawasan industri Subang supaya terpadu karena lokasi Pindad dan PTDI itu sudah di tengah kota,” Erick Thohir melansir Antara, Kamis (20/7).
Keinginan pemindahan Pindad dan PTDI ini diungkapkan Jokowi dalam pertemuan Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Bogor, yang utamanya membahas mengenai industri pertahanan, pada Minggu, 16 Juli 2023.
"Pertemuan dengan Pak Prabowo dan Pak Presiden itu lebih bicara mengenai industri pertahanan, di mana kita konteksnya, kalau lihat geopolitik, kita tidak boleh ketinggalan dalam membangun industri pertahanan kita," kata Erick Thohir.
Guna menindaklanjuti pembahasan dengan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo itu, Erick pun telah mengajak Wakil Menteri BUMN yang baru dilantik, Rosan Roeslani, untuk bisa menindaklanjuti rencana pengembangan industri pertahanan.
Rosan Roeslani, yang masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk AS, diminta Erick untuk menindaklanjuti kerja sama pembelian sejumlah alat pertahanan.
"Saya tidak tahu detailnya, tapi pembelian beberapa alat yang dibutuhkan Indonesia, seperti helikopter dan lainnya. Saya bukan ahlinya, jadi saya cuma mempersiapkan industrinya," kata Rosan.