Erick Thohir Ungkap Perjuangan Membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sampai Ada Demo
Erick mengungkap adanya tantangan selama proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut. Termasuk pandangan publik.
Di mana selama periode Januari-Juni 2024, Whoosh telah mengangkut sebanyak 2,6 juta penumpang.
Erick Thohir Ungkap Perjuangan Membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sampai Ada Demo
Erick Thohir Ungkap Perjuangan Membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sampai Ada Demo
- Erick Thohir Siap Kerahkan BUMN untuk Dukung Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
- Erick Thohir Pangkas 7 Perusahaan BUMN Karya Jadi 3 Saja, Begini Pembagian Tugasnya
- Erick Thohir Ikut Kampanye, PAN Targetkan Kota Bogor jadi Lumbung Suara Pemilu 2024
- Erick Thohir Beri Hadiah Mobil LIstrik untuk Eselon I dan II, Penghematan BBM 60 Persen
Menteri BUMN, Erick Thohir menceritakan perjuangannya selama proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Saat ini, Whoosh menjadi transportasi favorit masyarakat.
Di mana selama periode Januari-Juni 2024, Whoosh telah mengangkut sebanyak 2,6 juta penumpang. Erick mengakui banyak yang mulai merasakan manfaatnya, ini menjadi salah satu upaya BUMN hadir sebagai agen perubahan (agent of change).
"Kita harus menjadi agent of change ya. Banyak yang bilang ‘oh sekarang enak ya ke Bandung naik kereta Whoosh’," ujar Erick disela-sela peresmian TikTok-PosAja! Creator House, di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7).
Meski begitu, dia mengungkap adanya tantangan selama proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut. Termasuk pandangan publik terhadap mega-proyek itu dan beberapa protes lainnya.
"Enggak tahu perjuangannya bagaimana membangun kereta cepatnya ya, demonya, persepsi publik yang dibangun ya," ungkapnya.
merdeka.com
Kereta Cepat Whoosh menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang juga jadi penugasan kepada perusahaan pelat merah. Terlihat dari porsi kepemilikan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang melibatkan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
Erick menyebut penugasan itu menjadi bagian BUMM sebagai agen perubahan. Menyoal ini, perlu perhatian agar pelaksanaannya bisa memberikan manfaat.
"Agent of change menjadi rule of the game kita, tetapi kita juga punya maping agent of change yang menguntungkan dan agent of change yang namanya penugasan. Kalau yang menguntungkan tidak usah dipikirkan, justru penugasan yang harus dipikirkan," kata dia.
"Kenapa? Kadang-kadang ini yang membuat kesehatan BUMN terganggu. Nah di situ lah kenapa kita selalu sekarang memastikan penugasan ini terpetakan dengan baik, sehingga menjadi win-win antar kementerian yang bisa dirasakan untuk rakyat banyak," tambah Erick Thohir.
Erick turut mengulas kontribusi BUMN kepada negara. Ini berkaitan dengan pembayaran pajak hingga setoran dividen yang diberikan.
Kontribusi itu menjadi salah satu dari peran penting BUMN. Tentunya selain dari agen perubahan yang disebutkan di awal dengan menjalankan penugasan dari pemerintah.
"Ini yang selalu saya bilang BUMN mempunyai 3 peran penting. Satu kita fiskal, ya, artinya apa kita memberikan yang namanya pajak pada negara, membayarnya, bagi hasil dan dividen," ucapnya.
"Dividen saja sudah terbesar sepanjang sejarah BUMN Rp 85 triliun, tentu dipakai untuk program-program mereka punya, apapun jenis programnya," sambung Erick.