Ikan Tuna Biru Ini Laku Terjual Rp21 Juta, Beratnya 276 Kg
Tuna biru seberat 276 kg terjual seharga USD1,3 juta di Tokyo.
Tuna Biru Termahal di Musim Ini
Di Jepang, tuna biru seberat 276 kilogram terjual dengan harga sekitar USD1,3 juta (Rp21 juta) dalam lelang pertama musim ini di pasar ikan terkenal Tokyo. Penjualannya menarik perhatian banyak pihak, terutama karena harga tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi setelah dampak pandemi COVID-19 yang melanda.
Restoran sushi berbintang Michelin, Onodera Group, menjadi pembeli tuna tersebut dengan mengeluarkan dana sebesar 207 juta yen. Ini merupakan penjualan tuna kedua termahal yang pernah tercatat dalam sejarah lelang, menurut laporan dari kantor berita Kyodo.
Rekor Penjualan Tuna di Masa Lalu
Harga tuna biru yang terjual kali ini masih berada di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada tahun 2019, di mana tuna sejenis terjual seharga USD2,1 juta. Rekor tersebut tercipta sejak tahun 1999, ketika pencatatan harga lelang dimulai. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga tuna saat ini cukup tinggi, masih ada potensi untuk mencapai angka yang lebih fantastis di masa mendatang.
Pemilik tuna tersebut, Masahiro Takeuchi, seorang nelayan berusia 73 tahun, menyatakan, "Itu sangat gemuk seperti sapi." Pernyataan tersebut memberikan gambaran tentang kualitas ikan yang dijual, yang menjadi salah satu faktor penentu tingginya harga.
Dampak Pandemi terhadap Harga Tuna
Selama pandemi COVID-19, penjualan tuna di Jepang mengalami penurunan signifikan. Banyak lelang yang hanya menghasilkan sebagian kecil dari harga normal akibat pembatasan dan berkurangnya orang yang makan di luar. Hal ini membuat banyak pelaku industri perikanan khawatir akan masa depan penjualan tuna di Jepang.
Namun, penjualan tuna biru yang baru saja terjadi memberikan harapan baru bagi pemulihan ekonomi Jepang. Dengan meningkatnya minat terhadap tuna berkualitas tinggi, diharapkan pasar ikan akan kembali pulih dan harga tuna dapat meningkat lebih lanjut.
Harapan untuk Pemulihan Ekonomi
Penjualan tuna biru ini tidak hanya menandai kembalinya daya tarik pasar ikan, tetapi juga mencerminkan optimisme yang lebih luas tentang pemulihan ekonomi Jepang. Banyak pelaku usaha berharap bahwa tren positif ini akan berlanjut, membawa dampak baik bagi sektor perikanan dan industri makanan secara keseluruhan.
Keberhasilan lelang ini menunjukkan bahwa ada permintaan yang kuat untuk produk-produk berkualitas tinggi, meskipun tantangan dari pandemi masih ada. Ini menjadi sinyal positif bagi nelayan dan pengusaha yang beroperasi di sektor ini.