Keren, Indonesia Penuhi 18 Persen Kebutuhan Tuna di Dunia
KKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
KKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
Keren, Indonesia Penuhi 18 Persen Kebutuhan Tuna di Dunia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyambut baik Indonesia Tuna Business & Investment Forum 2024 (ITBIF 2024) yang akan diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2024 di Surabaya. Hal ini mendorong promosi tata kelola perikanan tuna mulai dari hulu hingga ke hilir.
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP, Ridwan Mulyana mengungkapkan dengan luas laut 6,4 juta km2, Indonesia memiliki sumber daya perikanan tuna yang cukup melimpah. Hal tersebut direfleksikan melalui trend produksi tuna.
"Secara umum kelompok tuna ini di dalamnya terdapat cakalang, tuna dan tongkol,” kata Ridwan.
Produksi tuna Indonesia rata-rata mencapai 1,49 juta ton per tahun. Angka ini berasal dari beberapa wilayah kaya tuna seperti perairan kepulauan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 di Selat Makassar dan Laut Flores, WPP 714 di Laut Banda dan sekitarnya, serta WPP 715 di perairan Maluku.
Dari 1,49 juta ton ikan, Indonesia memiliki 5 komoditas unggulan dari jenis tuna diantaranya tuna sirip kuning, tuna sirip biru, tuna mata besar, tuna albacore dan cakalang. Kelima jenis tuna ini memberikan kontribusi terhadap produksi tuna di Indonesia rata-rata 706.00 ton lebih per tahun dari 2011-2022.
Selain itu, Indonesia telah mengekspor 194.700 ton tuna per tahun dan memberikan nilai kontribusi sebesar USD960 juta atau setara Rp15,7 triliun (kurs dollar: Rp16.420).
“ini sangat signifikan dan pangsa produksi kita adalah 18 persen terhadap produksi tuna dunia. Jadi luar biasa, produksi tuna dunia sekitar 8,3 juta ton per tahunnya,” ungkap Ridwan.
Lebih lanjut Ridwan menjelaskan terkait pengelolaan tuna di hulu. KKP sangat concern terhadap bagaimana keberlanjutan usaha penangkapan ke depan.
Oleh karena itu pihaknya mengambil beberapa langkah penting yaitu menerapkan tata kelola perikanan tuna yang baik dan bertanggung jawab dengan mengimplementasikan prinsip ekonomi biru melalui penangkapan ikan terukur.
Tak hanya itu, pihaknya juga membuat rencana pengolahan perikanan. Hal ini merupakan suatu dokumen bersama yang disepakati dan dirumuskan bersama stakeholder bagaimana mengelola perikanan tuna supaya berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah ini, KKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
Reporter Magang: Nur Pangesti