KKP dan MSC Kawal Ketertelusuran & Keberlanjutan Ikan Konsumsi
Kerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Kerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
KKP dan MSC Kawal Ketertelusuran dan Keberlanjutan Ikan Konsumsi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) menjamin ketertelusuran sekaligus keberlanjutan sumber daya perikanan, khususnya ikan konsumsi.
Kerja sama kedua pihak dirintis sejak 2019, berhasil mengantarkan 40 unit pengolah ikan (UPI) dan 2 retail telah memiliki sertifikat Standar Rantai Pengawasan MSC atau Chain of Custody.
"Ini menjadi indikator UPI yang ada di Indonesia sudah memiliki taraf global dalam ketertelusuran produk perikanan," terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, Minggu (29/10).
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Siapa yang mendukung KKP dalam menggaungkan perikanan berkelanjutan? Sementara Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Dr. Imam Musthofa Zainudin, mengaku siap mendukung KKP terkait perikanan berkelanjutan untuk ketahanan pangan Indonesia.
-
Dimana KKP menyampaikan pentingnya konsumsi ikan yang bertanggung jawab? Menurutnya, peringatan itu tidak saja mempromosikan pentingnya mengkonsumsi ikan yang memberikan segala kebaikannya untuk kesehatan kita, namun juga bagaimana memilih produk perikanan yang bertangung jawab, seperti: dimana ikan itu ditangkap, apa alat tangkapnya, dan bagaimana cara menangkapnya.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Bagaimana KKP menjaga sumber daya perikanan untuk generasi mendatang? 'Kata kunci generasi emas adalah era Indonesia memiliki SDM yang berdaya saing,' tuturnya.Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana beberapa waktu lalu mengatakan generasi emas adalah generasi yang cerdas, sehat, kuat, dan memiliki karakter yang baik.
-
Dimana KKP membantu pengembangan korporasi nelayan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
Budi mengatakan, selama periode tersebut, lebih dari 400 pemangku kepentingan di Indonesia telah menjalani bimbingan teknis terkait standar perikanan berkelanjutan dan standar rantai pengawasan yang diakui global.
Dikatakannya, terdapat 2 restoran seafood yang telah berkomitmen terhadap olahan seafood yang berkelanjutan dan menyajikan menu berlabel MSC.
Tak hanya itu, sudah ada 10 perikanan tuna Indonesia dibawah Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) yang sudah memegang sertifikat MSC sebagai bukti telah melakukan praktik terbaik untuk perikanan berkelanjutan.
"KKP juga selalu mendapatkan dukungan dalam penyusunan materi-materi promosi perikanan Indonesia untuk akses pasar yang lebih luas baik dalam maupun luar negeri," urainya.
Budi berharap dengan berkembangnya program MSC di Indonesia dapat menciptakan peluang pasar yang lebih besar bagi produk perikanan yang berkelanjutan. Terlebih jelang peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) pada 21 November.
"Artinya tema pertemuan kita sangat relevan dengan tema Harkannas karena dalam beberapa tahun terakhir, trend konsumsi ikan nasional terus mengalami kenaikan," terang Budi.
Kendati data Ditjen PDSPKP, angka konsumsi ikan tahun 2022 sebesar 57,27 kg/kapita/tahun setara ikan utuh segar atau setara dengan serapan ikan sebesar 13,47 juta ton.
Jumlah ini meningkat 3,83% dibanding tahun 2021 sebesar 55,16 kg/kapita/tahun setara ikan utuh segar.
Budi mengingatkan peningkatan konsumsi ikan perlu didukung oleh ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat.
"Kesadaran masyarakat sebagai konsumen produk perikanan terhadap isu keberlanjutan (sustainability) sangatlah penting," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan KKP mengusung lima kebijakan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Lebih lanjut KKP juga terus mendorong implementasi ekonomi biru. Dalam hal ini Trenggono menegaskan implementasi program-program ekonomi biru akan memacu tumbuhnya industri hilirisasi sektor perikanan di Indonesia. Langkah tersebut sekaligus meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.