KKP Ajak Istri Nelayan Cermat Baca Peluang Usaha Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya.
KKP Ajak Istri Nelayan Cermat Baca Peluang Usaha Perikanan
Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual. "Pengarusutamaan gender ini sangat penting, terutama jika istri atau keluarga nelayan mengolah ikan, mereka jadi bisa memiliki tambahan sumber ekonomi keluarga," jelas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Banyuwangi. Bersama Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), KKP menggelar workshop PUG pada 30 Juli 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
-
Dimana KKP membantu pengembangan korporasi nelayan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
-
Bagaimana KKP membantu nelayan di Cilacap meningkatkan pendapatan? Dikatakannya, operasional gudang beku portable tersebut turut menghasilkan pendapatan bersih rata-rata Rp20 juta/bulan serta menyerap 6 orang tenaga kerja langsung.
-
Kenapa KKP memberikan dukungan kepada nelayan di Cilacap? Dukungan tersebut merupakan upaya KKP mendorong budaya korporasi sekaligus membangun ekosistem hulu-hilir perikanan sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia dalam rapat terbatas pada 6 Oktober 2020.
-
Bagaimana cara Dinas Perikanan membantu istri Nelayan Banyuwangi? Di Blimbingsari, misalnya, para istri nelayan membuat produk olahan ikan bakar. Para istri nelayan di sejumlah kecamatan di Banyuwangi didampingi untuk mengembangkan usahanya saat musim paceklik ikan.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Apa saja dukungan yang diberikan KKP untuk nelayan di Cilacap? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
Dalam kegiatan tersebut, Budi menjabarkan bahwa ikan sebagai bahan pangan bisa memiliki nilai tambah lebih jika dijual dalam bentuk kreasi olahan.
Mengolah ikan juga memungkinkan pelaku usaha untuk berinovasi menciptakan ragam produk olahan dari ikan yang digemari oleh masyarakat khususnya kaum milenial.
"Jadi misalnya suami yang nelayan, istrinya jago ngolah ikan, pendapatannya menjadi dobel. Apalagi ikan termasuk pangan yang mudah diolah," tuturnya. Budi memastikan, KKP terus mendorong kemudahan berusaha bagi masyarakat nelayan dan keluarganya. Hal ini ditunjukkan dengan dibukanya gerai pelayanan perizinan terpadu lingkup Ditjen PDSPKP bersamaan dengan kegiatan workshop tersebut, seperti pengurusan sertifikat kelayakan pengolahan, perizinan usaha jasa pasca panen, perizinan usaha pengolahan, dan perizinan usaha pemasaran, serta membuka pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi.
"Kami akan selalu support para pelaku usaha, terutama UMKM agar semakin berkembang dan berdaya saing," ujarnya. Dalam kesempatan ini, Budi juga menyerahkan 10 Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan dua paket peralatan pengolahan kepada UMKM Perikanan di Banyuwangi. Sementara Ketua Umum GISLI, Irjen Pol (Purn) Mudji Waluyo menyebut kolaborasi kegiatan ini menjadi wujud nyata bahwa GISLI tidak hanya fokus terhadap keselamatan nelayan, tetapi juga peduli terhadap ekonomi keluarga nelayan dan masyarakat pesisir lainnya.