Eropa Kampanye Hitam Kelapa Sawit, Indonesia Ancam Boikot Impor Produk Benua Biru
Pemerintah memberi sinyal akan melarang produk-produk asal Uni Eropa. Rencana ini merupakan imbas dari kampanye negatif terhadap kelapa sawit asal Indonesia oleh Uni Eropa. Menko Luhut meyakinkan kepentingan nasional terutama petani sawit dan UKM yang terimbas kampanye hitam tetap lebih penting.
Pemerintah memberi sinyal akan melarang produk-produk asal Uni Eropa. Rencana ini merupakan imbas dari kampanye negatif terhadap kelapa sawit asal Indonesia oleh Uni Eropa.
Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dalam briefing terkait 'Diskriminasi Uni Eropa terhadap Kelapa Sawit'. Dalam acara ini turut hadir perwakilan dari Uni Eropa.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kapan Temulawak mulai diekspor ke Eropa? Temulawak juga telah diekspor dan dimanfaatkan di Eropa sejak tahun 1963, khususnya untuk pengobatan dispepsia, infeksi, serta penyakit kulit dan liver.
-
Kapan undian Liga Europa akan dilakukan? Undian Liga Europa 2024/2025 akan diadakan malam ini, Jumat 30 Agustus 2024, pukul 13.00 CET atau setara dengan 18.00 WIB.
-
Kapan Diah Permatasari berlibur ke Eropa? Ini adalah portet Diah Permatasari sedang menikmati masa liburan di luar negeri. Kali ini, dia memilih untuk menjelajahi benua Eropa. Silakan terus membaca hingga akhir, agar Anda merasakan pengalaman liburan secara virtual.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang diekspor ke Singapura? Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M.
Hal itu, bisa saja berpengaruh terhadap kerjasama antara Indonesia dan Uni Eropa. Namun, mantan Menko Polhukam ini menegaskan bahwa kepentingan nasional, terutama petani sawit dan UKM yang terimbas kampanye hitam tetap lebih penting.
"Kita harus punya pilihan hidup ini. Jadi kita juga harus tegas. Kita tidak mau didikte. Jadi orang suka bilang, seolah-olah presiden mau diatur. Sama sekali tidak pernah bisa diatur. National interest kita itu di atas segala-galanya," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/3).
Menurut dia, rencana memboikot produk-produk Uni Eropa tersebut merupakan respon keras Indonesia terhadap kebijakan Uni Eropa. "Banyak macam-macam, kita juga banyak macam-macam. Nanti kita akan pertimbangkan semuanya. Saya udah sebutkan beberapa kan," ungkapnya.
Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini Indonesia pun telah menggunakan cukup banyak produk impor dan bekerja sama dengan negara-negara Eropa. Kampanye negatif terhadap sawit, bisa berdampak ke kerjasama, termasuk kerja sama perdagangan Indonesia-Uni Eropa.
"Jadi teman-teman dari uni Eropa saya mohon Anda untuk mengerti mengenai posisi ini. Dan kalau kita sampai pada begini, ya banyak juga produk Eropa yang saya kira. Kami impor begitu banyak bus Skania, kami lagi negosiasi kereta api dari Polandia. Kami juga menggunakan pesawat-pesawat terbang (dari Eropa) banyak sekali," tegas Menko Luhut.
Meskipun demikian, kata dia, rencana tersebut masih dikaji, sambil melihat perkembangan ke depan. Namun, Indonesia tidak main-main dengan rencana tersebut. "Kita lihat nanti gerak majunya bagaimana. Kalau kau tidak boleh kelapa sawit, mati rakyat kita. Masa kita biarkan," ujar Menko Luhut.
Baca juga:
Indonesia Bakal Genjot Ekspor Minyak Sawit dan Batu Bara ke India
Luhut Sebut Kampanye Hitam Kelapa Sawit Ganggu Kedaulatan RI
Pemerintah Sampaikan 10 Sikap Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit Oleh Uni Eropa
Komisi Eropa Hapus Minyak Sawit dari BBM Kendaraan
Pertamina Bakal Gunakan CPO Untuk Genjot Produksi Minyak Sumur Tua
Pelecehan Seksual dan Perbudakan Rawan Terjadi di Kebun Sawit di Kaltim
Minyak Kelapa Sawit Dinilai Jadi Solusi Tekan Stunting di Indonesia