ESDM beberkan tantangan PLN sebagai produsen listrik di era teknologi tinggi
"Ada yang disebut dengan desentralisasi. Artinya tidak lagi bisa bedakan antara produsen dan konsumen. Dulu produsen listrik PLN, ke depan kemungkinan di rumah tangga bisa menghasilkan listrik."
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andi Noorsaman Sommeng meminta PT PLN (Persero) untuk tidak henti-hentinya melakukan perbaikan atau beradaptasi dalam pelayanan dan strategi bisnis.
Sebab, kemajuan teknologi tak bisa dibendung lagi dan termasuk di sektor ketenagalistrikan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Dimana PLN ingin menyediakan akses listrik yang merata? “Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap program yang dirancang oleh Pemerintah. PLN ingin semua masyarakat dapat menikmati listrik, sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat," ucap Darmawan.
"Ada yang disebut dengan desentralisasi. Artinya tidak lagi bisa bedakan antara produsen dan konsumen. Dulu produsen listrik PLN, ke depan kemungkinan di rumah tangga bisa menghasilkan listrik," ungkapnya dalam Seminar Nasional bertema "Energi Baru dan Terbarukan untuk Ketahanan Energi Nasional, di Jakarta, Kamis (15/3).
Perkembangan dan kemajuan teknologi akhirnya menyediakan cukup banyak macam pilihan alat yang dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
"Saya pasang Solar PV di rooftop saya, 8 KWp, saya selalu mengirim ke jaringan distribusi PLN sebesar 5-6 KWp per hari artinya mengurangi pembayaran listrik saya," katanya.
Kondisi seperti inilah yang harus segera diantisipasi oleh PLN sebagai produsen agar tetap dapat menjaga penjualan listrik.
"Memang akan kurangi penjualan PLN. Itu tantangan bagaimana meningkatkan penjualan ke depan. Dengan bisnis model yang tentunya zaman now, kekinian gitu. PLN model bisnis harus berubah," tandasnya.
Baca juga:
Hutama Karya bakal bangun PLTS di jalan tol di Sumatera
Gistet IBT Kembangan beroperasi, PLN hemat Rp 3,7 miliar per hari
Ingin jadi perusahaan kelas dunia, PLN mulai terapkan standar baru pelayanan
PLN sambut baik penetapan harga acuan batu bara USD 70 per ton
Lindungi konsumen, PLN Disjaya cek akurasi meter listrik