ESDM catat porsi bauran energi primer terus menurun dalam 3 tahun
Keseriusan Pemerintah dalam mencapai target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) salah satunya terlihat dari meningkatnya porsi EBT seiring penurunan presentase Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam pemakaian energi primer untuk pembangkit.
Keseriusan Pemerintah dalam mencapai target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) salah satunya terlihat dari meningkatnya porsi EBT seiring penurunan presentase Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam pemakaian energi primer untuk pembangkit.
Dari hasil monitoring yang dilakukan tim Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tercatat porsi bauran energi primer triwulan III-2017 untuk BBM adalah 6,06 persen, dari yang sebelumnya pada periode yang sama di tahun 2016 mencatatkan angka 7,10 persen.
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik. "Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan," ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi tantangan trilema energi dalam industri energi di Indonesia? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus.
Angka tersebut sudah termasuk Bahan Bakar Nabati (BBN) sebagai campuran BBM, yang memberikan porsi 0,42 persen terhadap total bauran energi primer pembangkit.
Bila dibandingkan dengan tiga tahun lalu, porsi BBM pada bauran energi primer pembangkit 2014 adalah 11,81 persen, sementara untuk EBT 11,21 persen. Bahkan, penggunaan BBM untuk bahan bakar pembangkit ini sempat mendominasi hingga 36 persen di tahun 2008.
Angka tersebut dihitung berdasar realisasi produksi listrik yang dihasilkan oleh tiap energi primer yang terdiri dari BBM (+BBN), gas, batu bara, dan EBT. Total, hingga triwulan ketiga telah dihasilkan listrik sebesar 186.699 Giga Watt hour (GWh) baik dari PLN maupun IPP (Independent Power Producer).
Ada pun volume BBM untuk pembangkit PLN hingga triwulan ketiga ini mencapai 2,54 juta kilo Liter (kL) atau setara untuk memproduksi listrik sebesar 8.976 GWh. Di sisi lain, porsi EBT dalam bauran pembangkit ini meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Energi hydro, panas bumi dan EBT lainnya, tercatat menyumbangkan porsi 12,51 persen, meningkat dari tahun 2016 dan lebih tinggi dari yang ditargetkan dalam APBN-P 2017 sebesar 11,96 persen.
Laporan juga mencatatkan realisasi produksi listrik dari pembangkit EBT, dimana produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) telah mencapai 13.593 GWh, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 9.324 GWh, dan pembangkit EBT lainnya 456 GWh.
Baca juga:
Arcandra beberkan hambatan RI capai bauran EBT 23 persen di 2025
2018, pemerintah uji coba penggunaan biodiesel pada kereta
Penerangan 100 lampu di Terentang Hulu Kalimantan Barat
Penjelasan Dirjen EBTKE soal isu pembangunan pembangkit energi terbarukan
Pertamina kembangkan energi terbarukan dukung kehadiran mobil listrik