FAP Agri Jadi Perusahaan Pertama yang Melantai di Bursa Saham di 2021
PT FAP Agri Tbk hari ini melakukan penawaran perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham FAPA ini menjadi perusahaan pertama yang melakukan IPO di tahun 2021.
PT FAP Agri Tbk hari ini melakukan penawaran perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham FAPA ini menjadi perusahaan pertama yang melakukan IPO di tahun 2021.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan industri kelapa sawit ini, telah menawarkan 544.411.800 saham atau sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Saham-saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp1.840 (seribu delapan ratus empat puluh Rupiah) per lembar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran utang bank.
Adapun nilai emisi seluruhnya berjumlah sebesar Rp1.001.717.712.000 (satu triliun satu miliar tujuh ratus tujuh belas juta tujuh ratus dua belas ribu Rupiah). FAPA menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama FAPA, Donny mengatakan, saat ini FAPA mengoperasikan perkebunan dan fasilitas pengolahan kelapa sawit melalui para entitas anaknya yang berdomisili di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Riau.
"Bisnis minyak kelapa sawit memiliki potensi yang besar, di antaranya karena permintaan internasional yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia. Tingkat produktivitas (minyak kelapa sawit) yang lebih tinggi dibandingkan minyak nabati yang lain, dan gencarnya kampanye penggunaan biofuel secara nasional dan global," ujar Donny dalam keterangan tertulis, Senin (4/1).
Sebagai perusahaan yang tercatat di BEI, dia menyebut bahwa FAPA akan mendapatkan akses pada sumber pendanaan yang lebih luas dan berpeluang untuk mengembangkan usahanya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BEI Targetkan 30 Perusahaan Melantai di Bursa Saham di 2021
Bos OJK Sebut Penguatan Bursa Saham RI Lebih Baik dari Singapura
Buka Perdagangan Saham, Airlangga Optimis Ekonomi Indonesia Membaik di 2021
Menko Airlangga: Kinerja Rupiah dan IHSG 2020 Telah Dekati Level Sebelum Pandemi
Menko Airlangga: Nilai Transaksi 51 Perusahaan IPO Masih Harus Ditingkatkan
Pemerintah Yakin Pasar Modal Tumbuh Positif di 2021, ini Faktor Pendorongnya