Ferron Pharmaceuticals Perluas Pasar Obat Herbalnya ke Luar Negeri
Perusahaan farmasi PT Ferron Par Pharmaceuticals, anak usaha Dexa Group, yakin dengan pasar ekspor produk obatnya dengan mengincar negara tujuan baru seperti Polandia, Palestina, dan Yordania. Produk obat yang akan gencar dipasarkan mengandung bahan baku herbal asli Indonesia dan teruji secara klinis (fitofarmaka).
Perusahaan farmasi PT Ferron Par Pharmaceuticals, anak usaha Dexa Group, yakin dengan pasar ekspor produk obatnya dengan mengincar negara tujuan baru seperti Polandia, Palestina, dan Yordania. Produk obat yang akan gencar dipasarkan mengandung bahan baku herbal asli Indonesia dan teruji secara klinis (fitofarmaka) seperti Redacid untuk obat sakit mag.
Krestijanto Pandji, Presiden Direktur PT Ferron Par Pharmaceutical, menjelaskan pihaknya memproduksi obat modern asli Indonesia (Omai) dengan bahan baku herbal untuk dipasarkan ke luar negeri. Dan ternyata pasar internasional ini potensial bagi produk herbalnya.
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
-
Kenapa obat ini diproduksi di luar angkasa? Proses produksi obat ini memanfaatkan lingkungan luar angkasa yang bebas gravitasi untuk mempromosikan pembentukan struktur kristal protein yang lebih berkualitas secara lebih cepat daripada yang mungkin terjadi di bumi. Dengan demikian, obat yang dihasilkan di luar angkasa diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik dan efektivitas yang lebih tinggi dalam pengobatan penyakit tertentu.
-
Dimana BPOM mendorong industri obat dan makanan untuk memproduksi produk ramah lingkungan? Selain menyelenggarakan forum dialog, dalam rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, BPOM memberikan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang proaktif menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.
-
Bagaimana menurut Irwan Hidayat, peran akademisi dan dunia kedokteran dalam mendorong pemanfaatan obat herbal? Menurutny
-
Dimana pabrik obat kuno itu ditemukan? Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
"Untuk produk herbal, pasarnya masih sangat potensial. Oleh karena itu, pemasaran obat herbal ke luar negeri ini akan menjadi fokus kami," kata Krestijanto saat pembukaan Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (16/10).
Menurutnya, perusahaan menargetkan kinerja ekspornya tahun ini bisa tumbuh hingga 21 persen dibandingkan tahun lalu, setelah menambah pasar ekspor baru; Polandia. Dengan mengandalkan label halal pada setiap produk obatnya, Ferron juga membidik pasar Palestina dan Yordania untuk mengekspor obat mag Redacid.
"Pada 5 Oktober tahun ini, kami menandatangani perjanjian ekspor produk herbal kami untuk pasar Palestina dan Yordania. Perlu diketahui, seluruh produk herbal kami halal sehingga bisa dipasarkan ke pasar Timur Tengah," ujarnya.
Kata dia, hingga saat ini kinerja ekspornya cukup baik. Secara volume sudah mencapai 3 kontainer ukuran 44 feet dengan nilai mencapai 2,1 juta euro. Sampai akhir tahun ini, pihaknya menargetkan volume ekspor menjadi 8 - 10 kontainer dan diharapkan berkembang lagi.
Sementara di Trade Expo Indonesia 2019, PT Ferron Par Pharmaceuticals meraih penghargaan Primaniyarta untuk kategori Pembangun Merek Global.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno. Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi teladan bagi eksportir lain.
Penghargaan Primaniyarta ini, merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI.
Dalam kategori Pembangun Merek Global di ajang Primaniyarta 2019 ini, ada empat finalis lainnya yang berhasil lolos menjadi nominasi setelah melalui serangkaian proses penjurian. Ferron menjadi finalis terbaik di kategori ini dan berhak menerima penghargaan langsung dari Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga:
Warga Mulai Memburu Pohon Bajakah, Harganya Tembus Rp 100 Ribu Per Batang
Kemenkes Bakal Jadikan Riset Soal Khasiat Jamu jadi Program Prioritas
Tak Selamanya Sehat, Obat-Obatan Herbal Juga Bisa Munculkan Bahaya pada Tubuh
Manfaat Temulawak yang Dikonsumsi Jokowi Sebelum Debat Capres
Melihat Pengobatan Kapten Infantri TNI AD
10 Manfaat kesehatan yang bisa didapat dari konsumsi buah delima