Fintech Amartha Ungkap Alasan Pilih Salurkan Pinjaman di Pedesaan
Vice President PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), Aria Widyanto mengungkap alasan di balik perusahaannya memilih menyalurkan pinjaman berbasis online di daerah-daerah pedesaan. Menurutnya, setiap darah berhak mendapatkan akses kemudahan terutama di sektor keuangan.
Vice President PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), Aria Widyanto mengungkap alasan di balik perusahaannya memilih menyalurkan pinjaman berbasis online di daerah-daerah pedesaan. Menurutnya, setiap daerah berhak mendapatkan akses kemudahan terutama di sektor keuangan.
"Karena kita melihat inklusi keuangan kita di Indonesia kan masih rendah ya. Kita tuh pengen memberikan kesempatan yang sama untuk orang-orang di desa itu untuk bisa mendapatkan keuangan tidak cuma kayak kita," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/12).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Kapan hasil studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia diluncurkan? Menko Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Kapan roadmap Fintech P2P lending diluncurkan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI/fintech P2P Lending) 2023-2028 sekaligus mengumumkan diterbitkannya SEOJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan LPBBTI.
Aria memandang, selama ini kebutuhan masyarakat di kota maupun kabupaten untuk memiliki akses pinjaman begitu mudah. Apalagi dari segi perekonomian, masyarakat di sekitar kota dan kabupaten lebih besar dibandingkan pendapatan di desa.
"Karena kita kan gampang lumayan mudah untuk butuh apa-apa play kartu kredit atau pinjaman itu lebih mudah. Tapi kan orang orang di desa itu enggak untuk masuk ke bank aja malu karena mau pinjam uang Rp 1 juta, Rp 2 juta. Atau bahkan ketika mereka pergi ke bank itu ditolak karena gak punya jaminan gak punya sertifikat slip gaji gitu," jelasnya.
Atas dasar pertimbangan itulah, pihaknya masuk dan memilih untuk menyalurkan pinjaman di daerah-daerah perdesaan. Sebab, menurut dia, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk bisa merasakan kesejahteraan. "Jadi kita ingin orang orang seperti itu punya kesempatan juga agar lebih sejahtera dengan mendapatkan akses permodalan yang terjangkau gitu," katanya.
Adapun besaran pinjaman yang diberikan oleh Amartha rata-rata di kisaran Rp 3 juta sampai 15 juta, dengan tenor maksimal satu tahun.
Di lain hal, untuk masuk dan memperkenalkan Amartha di mata masyarakat pihaknya tidak melakukan degan cara-cara marketing. Melainkan, lebih secara persuasif yakni melalui pendekatan dengan seperangkat desa serta menggelar berbagai program pelatihan.
"Jadi kita biasanya melakukan sosialisasi pelatihan ke desa atau misalnya kerjasama dengan lurahnya, masyarakat desa kita lakukan traning latihan literasi keuangan warga desa. Nah pada saat traning itu kita tanya apakah ada kebutuhan permodalan buat warga desa tersebut. .isalkan dia bilang 'oh ya saya butuh nih modal' itu kita sosialisasikan Armatha itu apa produknya apa. kemudian persyaratannya untuk bisa gabung itu sperti apa gitu. Jadi offline atau bener bener pendekatannya secara face to face," pungkasnya.
Baca juga:
Tanda Tangan Digital Diklaim Lebih Aman, Ini Sebabnya
Fintech Amartha Salurkan Pinjaman Rp 650 Miliar Hingga Desember 2018
Fintech Amartha Gandeng PrivyID Jangkau Masyarakat Pelosok Belum Tersentuh Akses Bank
Gandeng JTO Finance, Vospay Luncurkan Kartu Kredit Digital
Dompet Digital DANA Resmi Dirilis