Freeport beri uang jaminan USD 115 juta, Newmont USD 25 juta
Uang jaminan ini sebagai tanda kedua perusahaan tambang asing tersebut menjalankan undang-undang Minerba Nomor 4/2009.
Salah satu syarat untuk menunjukkan keseriusan perusahaan tambang membangun pabrik pengolahan atau smelter adalah kewajiban membayar uang jaminan. PT. Freeport Indonesia dengan PT. Newmont Nusa Tenggara disebut-sebut siap memberikan uang jaminan berupa deposit kepada pemerintah.
Uang jaminan ini sebagai tanda kedua perusahaan tambang asing tersebut menjalankan undang-undang Minerba Nomor 4 Tahun 2009.
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Siapa yang akan direkrut untuk bekerja di Smelter Freeport di Gresik? Dia menuturkan industri pengolahan tembaga ini nantinya akan merekrut 20 ribu anak-anak muda Indonesia untuk bekerja .
-
Dimana lokasi kejadian ledakan smelter PT ITSS? Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
-
Bagaimana proses pengambilan lithium dari Laut Salton? Untuk dapat mengambil litium, diperlukan usaha yang besar dan tidak mudah. Penambangan, menurut SFGATE, akan memerlukan “sumur produksi panas bumi untuk mengekstrak air garam yang kaya akan litium dari ribuan kaki (ratusan meter) di bawah permukaan bumi dan ketika litium dilarutkan dari air garam, cairan itu dipompa kembali ke bawah tanah.”
Saat rapat kerja dengan komisi VII DPR, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku Freeport sudah menyetor USD 115 juta dan Newmont USD 25 juta.
Politisi partai demokrat ini menegaskan, setoran uang jaminan Freeport dan Newmont membuktikan keinginan kedua perusahaan asing membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Jika Freeport dan Newmont dalam tenggat waktu tak membayar maka uang jaminan akan menjadi milik pemerintah seutuhnya.
"Kita bukan mau cari uang dari jaminan tapi smelter dibangun," ujar Wacik di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/9).
Sejalan dengan itu, kedua perusahaan tambang diizinkan ekspor sementara konsentrat bukan ore (barang tambang) mentah 100 persen. Namun tetap dibebankan bea keluar. Menurut Jero Wacik, itu untuk menambah porsi pendapatan negara.
"Ini APBN kita perlu cash in ada barang konsentrat diolah tapi belum dimurnikan," kata dia.
Dia menjelaskan, selama bangun smelter, perusahaan boleh mengekspor konsentrat yang sudah ada dengan besaran bea keluar tertentu. Besaran bea keluar akan menurun sesuai dengan kemajuan pembangunan smelter.
"Kalau smelter sekian persen bea keluar turun. Smelter 100 persen, kalau sudah selesai 2017 jadi semua, bea keluarnya nol, dia boleh ekspor dan murni pemurnian itu yang kita tuju," jelas dia.
(mdk/noe)