2 TKA China jadi Tersangka Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali Tewaskan 21 Pekerja
Tersangka ZG tercatat sebagai warga negara China. ZG merupakan supervisor Furnace PT Zhao Hui Nikel.

Dua tersangka memiliki jabatan sebagai supervisor furnace dan wakil supervisor.

2 TKA China jadi Tersangka Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali Tewaskan 21 Pekerja
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah akhirnya menetapkan dua tersangka kasus ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tshinshan Stainless Steel (ITTS) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dua tersangka merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Komisaris Besar Joko Wienarto membenarkan penyidik telah menetapkan dua orang tersangka kasus ledakan tungku smelter PT ITSS Morowali. Joko mengungkapkan dua tersangka memiliki jabatan sebagai supervisor furnace dan wakil supervisor.
"Identitas dua tersangka inisial ZG dan Z," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (11/2).
Joko mengungkapkan ZG tercatat sebagai warga negara China. ZG merupakan supervisor Furnace PT Zhao Hui Nikel.

"ZG merupakan pegawai yang PT Zhao Hui Nikel yang diperbantukan ke PT ITSS," ungkapnya.
Sementara untuk tersangka Z, juga tercatat sebagai warga negara China. Z memiliki jabatan wakil supervisor PT OSMI.
Sebelumnya, kasus kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menyebabkan 21 orang pekerja meninggal dunia kini telah masuk proses penyidikan. Meski telah menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, polisi belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Komisaris Besar Djoko Wienarto mengungkapkan penyidik telah melakukan gelar perkara terkait kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS di Morowali. Ia menyebut hasil dari gelar perkara tersebut, penyidik memutuskan menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan.
"Siang tadi penyidik telah melakukan gelar perkara dan memutuskan menaikkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/1).
Djoko menyebut keputusan penyidik menaikkan status kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS setelah memeriksa 27 orang saksi dan juga pengumpula barang bukti. Djoko menyebut dari 27 saksi yang diperiksa, terdapat dua ahli yakni pidana dan ketenagakerjaan.
"Saksi yang diperiksa 27 orang termasuk dari karyawan, korban, manajemen, hingga saksi ahli pidana dan ketenagakerjaan," bebernya.
Meski telah kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS Morowali telah masuk tahap penyidikan, tetapi polisi belum menentukan siapa yang menjadi tersangka. Ia beralasan belum adanya tersangka karena tim gabungan masih melakukan investigasi mendalam.
"Saya sampaikan hanya meningkatkan perkara ke penyidikan.
Sekadar diketahui, korban kebakaran tungku smelter PT ITSS total setidaknya sudah 21 orang meninggal dunia dan 38 pekerja lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Morowali Dedy Kurniawan membenarkan korban meninggal dunia akibat kecelakaan kebakaran tungku smelter bertambah menjadi total 21 orang. Satu orang meninggal pada Selasa (2/1) kemarin.
"Iya, korban meninggal bertambah menjadi 21 orang. Satu orang meninggal kemarin sore," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/1).
Dedy menjelaskan sampai saat ini 38 pekerja yang menjadi korban kebakaran tungku smelter masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia juga menyebut operasional PT ITSS masih dihentikan sementara untuk kepetingan investigasi.
"Operasional masih di nonaktifkan karena masih dalam proses penyidikan," sebutnya.
Sementara terkait rencana Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) yang akan merilis hasil investigasi kebakaran tungku smelter PT ITSS, Dedy mengaku belum mengetahui. Ia menyebut hal tersebut untuk langsung dikonfirmasi ke Polda Sulteng.
"Kami engga tahu. Kan Polda tidak di bawah IMIP," ucapnya.