Kapolri Pastikan Usut Tuntas Kasus Ledakan Smelter di Morowali Tewaskan 18 Orang
Operasional PT ITSS disetop sementara buntut peristiwa yang menewaskan 18 orang tersebut
Operasional PT ITSS disetop sementara buntut peristiwa tersebut
Kapolri Pastikan Usut Tuntas Kasus Ledakan Smelter di Morowali Tewaskan 18 Orang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan hingga saat ini polisi masih mengusut peristiwa ledakan smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
18 orang tewas dalam insiden tersebut.
"Sampai dengan hari ini masih proses pemeriksaan baik oleh Labfor demikian juga pemeriksaan oleh rekan-rekan reserse gabungan dari polda dan Bareskrim,"
tegas Kapolri kepada wartawan, Sabtu (30/12).
merdeka.com
Proses investigasi polisi pun hingga saat ini masih berlangsung. Ia juga meminta agar masyarakat bersabar dan menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Masih berlanjut, jadi ditunggu saja hasilnya," kata Kapolri.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut operasional pabrik tersebut dihentikan sementara guna kepentingan investigasi.
Kapolda Sulteng, Inspektur Jenderal Agus Nugroho mengatakan saat ini tim gabungan sedang melakukan investigasi.
Ia mengungkapkan tim gabungan investigasi tersebut terdiri penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali dengan di back up tim penyidik Bareskrim Polri, tim DVI Biddokkes, tim Inafis dari Laboratorium forensik Makasar maupun Mabes Polri.
"Operasional PT ITSS kita hentikan sementara sampai adanya penyelesaian dari hasil dari tim gabungan investigasi," ujarnya kepada wartawan, Senin (25/12).
Agus menjelaskan dalam kejadian ledakan tungku tersebut, terdapat 59 orang korban. Delapan belas diantaranya meninggal dunia dan 46 lainnya luka-luka.
"Dua puluh sembilan luka berat dirujuk ke RSUD Morowali, 12 luka sedang dalam tahap observasi di klinik kawasan PT IMIP dan lima luka ringan sudah di pulangkan.
Sementara Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan melalui keterangan tertulis resminya menyampaikan bahwa sembilan korban meninggal yang merupakan pekerja lokal, jenazahnya sudah dipulangkan.
Sementara untuk empat pekerja asing, rencananya hari ini akan dipulangkan ke Tiongkok.
"Kemarin sembilan jenazah sudah kita pulangkan ke daerahnya masing-masing dan hari ini empat TKA dipulangkan ke Tiongkok," ujarnya.
Dedy juga menegaskan pihaknya juga memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal. Dedy mengungkapkan besaran santunan yang diberikan PT IMIP sebesar Rp25 juta untuk setiap korban.
"Bagi korban luka, PT IMIP menanggung biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit. Manajemen juga telah berkoordinasi dengan BPJamsostek Sulteng untuk memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal, termasuk jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah," bebernya.
Dedi menguraikan upah pokok terendah di Kawasan PT IMIP Rp 3,6 juta atau setara Rp174,4 juta. Selain itu, dana pemakaman jenazah sebesar Rp10 juta dan santunan berkala sebesar Rp12 juta juga diberikan.
"Korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah akan mendapatkan santunan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi," kata Dedy.