Kasus Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS Tewaskan 21 Pekerja Naik ke Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Kasus kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulteng, yang menyebabkan 21 pekerja meninggal dunia naik ke penyidikan.
Kasus kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menyebabkan 21 pekerja meninggal dunia telah masuk proses penyidikan.
Kasus Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS Tewaskan 21 Pekerja Naik ke Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Meski telah menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan, polisi belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulteng, Komisaris Besar Djoko Wienarto mengungkapkan penyidik telah melakukan gelar perkara terkait kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS di Morowali. Ia menyebut hasil dari gelar perkara tersebut, penyidik memutuskan menaikkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan.
"Siang tadi penyidik telah melakukan gelar perkara dan memutuskan menaikkan statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/1).
Djoko menyebut keputusan penyidik menaikkan status kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS setelah memeriksa 27 orang saksi dan juga pengumpula barang bukti. Djoko menyebut dari 27 saksi yang diperiksa, terdapat dua ahli yakni pidana dan ketenagakerjaan.
"Saksi yang diperiksa 27 orang termasuk dari karyawan, korban, manajemen, hingga saksi ahli pidana dan ketenagakerjaan," bebernya.
Meski kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS Morowali telah masuk tahap penyidikan, tetapi polisi belum menentukan siapa yang menjadi tersangka. Ia beralasan belum adanya tersangka karena tim gabungan masih melakukan investigasi mendalam.
"Saya sampaikan hanya meningkatkan perkara ke penyidikan," ucap Djoko.
Sebelumnya, korban kebakaran tungku smelter PT bertambah. Total sudah 21 orang meninggal dunia dan 38 pekerja lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP Morowali Dedy Kurniawan membenarkan korban meninggal dunia akibat kecelakaan kebakaran tungku smelter bertambah menjadi total 21 orang. Satu orang meninggal pada Selasa (2/1) kemarin.
"Iya, korban meninggal bertambah menjadi 21 orang. Satu orang meninggal kemarin sore," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/1).
Dedy menjelaskan sampai saat ini 38 pekerja yang menjadi korban kebakaran tungku smelter masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ia juga menyebut operasional PT ITSS dihentikan sementara untuk kepetingan investigasi. "Operasional masih dinonaktifkan karena masih dalam proses penyidikan," sebutnya.