FSP BUMN tuding kenaikan harga beras dirancang Pemerintahan Jokowi
Presiden Jokowi dituding memberikan kesempatan mafia impor beras untuk menutupi biaya donasi kampanye.
Ketua Harian Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Prakoso Wibowo menuding kenaikan harga beras yang terjadi saat ini karena telah dirancang Pemerintahan Jokowi sendiri. Menurutnya, Pemerintahan Jokowi sedang memberikan kesempatan kepada mafia impor beras yang ada di dalam dan luar birokrasi untuk melakukan impor beras dan menutupi biaya donasi kampanye pemilihan presiden beberapa bulan lalu.
Prakoso menilai, para mafia ikut mengeluarkan dana untuk menyukseskan pemilihan Jokowi jadi presiden beberapa waktu lalu. "Sepertinya di desain oleh Pemerintahan Jokowi untuk bisa memberikan kesempatan mafia impor beras untuk menutupi biaya donasi kampanye pilpres Kepada Jokowi- JK yang telah dikeluarkan oleh mafia beras," ucap Prakoso dalam siaran persnya yang diterima merdeka.com di Jakarta, Selasa (24/2).
Namun demikian, untuk menurunkan harga beras Prakoso meminta Presiden Joko Widodo untuk segera membuka keran impor beras. Namun impor harus dilakukan dengan hati hati. Selain itu, pembagian beras miskin alias raskin juga didesak untuk segera dibagikan kepada rakyat miskin. "Rakyat miskin yang sudah tidak mampu membeli beras dan sudah makan nasi aking dibeberapa daerah miskin di Jawa segera dibagikan," katanya.
Sementara itu, ekonom dari IPMI International Business School, Jimmy M Rifai Gani menyebutkan, ada sekitar 5-8 pedagang beras berskala besar yang mampu mempengaruhi harga beras nasional. Pasar komoditas beras sudah sejak lama cenderung oligopolistik sehingga rawan terjadi penimbunan yang menyebabkan harganya melambung tinggi.
"Jika pemain beras berskala besar ini berkolusi dan menahan distribusi beras ke masyarakat, otomatis pasar akan terpengaruh. Harganya bisa naik signifikan," kata Jimmy Gani dalam siaran persnya kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (24/2).
Namun dia menilai, pemerintah belum perlu melakukan impor beras karena stok beras di Bulog cukup untuk menstabilkan harga di pasar. Apalagi, impor komoditas beras akan merugikan harga di tingkat petani dan memperlemah daya saing beras lokal. Kalau pun mesti mendatangkan beras dari luar negeri, mantan Direktur Utama PT Sarinah itu menambahkan bahwa beras yang diimpor hanya untuk keperluan tertentu dan jenis produknya tidak bisa dihasilkan di Tanah Air.
"Sarinah juga importir beras. Tapi beras yang diimpor Sarinah jenisnya khusus, seperti Japonica Rice asal Jepang untuk pasar terbatas. Beras ini berbeda dengan yang dikonsumsi masyarakat umum dan jenisnya tidak ada di Indonesia," tutupnya.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Bagaimana Jokowi memastikan ketersediaan beras? Selain melihat stok yang tersedia, Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Sebelumnya, harga beras dalam negeri bergejolak dan naik tidak terkendali. Pagi ini saja, harga beras di Pasar Induk Cipinang rata rata naik Rp 2.200 per kilogram. Harga beras biasa saat ini sudah menyentuh harga Rp 10.200 per kilogram, beras jenis premium Rp 12.000 per kilogram yang biasanya hanya Rp 10.000 per kilogram.