Gambaran Anjloknya Sektor Perdagangan dan Pariwisata Akibat Pandemi Covid-19
Utamanya pada perdagangan dan pariwisata mengalami kontraksi yang cukup dalam. Pada sektor perdagangan terjadi penurunan dari semula tercatat USD 107,60 miliar, turun menjadi USD 95,30 miliar.
Pandemi Covid-19 telah memporak porandakan kinerja perekonomian negara sub kawasan ASEAN yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, selama 2 tahun, sektor-sektor yang menjadi penopang perekonomian kawasan mengalami kontraksi.
Utamanya pada perdagangan dan pariwisata mengalami kontraksi yang cukup dalam. Pada sektor perdagangan terjadi penurunan dari semula tercatat USD 107,60 miliar, turun menjadi USD 95,30 miliar.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Pelindo membangun konektivitas pariwisata di Indonesia? Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
"Selama 2 tahun alami kontraksi terutama di sektor perdagangan dan pariwisata kita lihat perdagangan dari USD 107,60 bilion turun jadi USD 95,30 bilion," kata Airlangga dalam konferensi pers Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 , Jakarta, Kamis (28/10).
Kunjungan pariwisata juga mengalami penurunan. Semula tercatat 29,7 juta kunjungan, turun drastis menjadi 6,2 juta kunjungan di tiga negara. "Sedangkan tourism yang tadinya 29,7 juta menjadi 6,2 juta," kata dia.
Meski begitu, sektor investasi domestik masih mampu mengalami peningkatan hingga 30 persen. Di sisi lain ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang tahun ini bisa tumbuh 7,1 persen. Sementara di pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara hanya mencapai 3,1 persen.
"Dari segi pertumbuhan ADB perkirakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang bisa mencapai 7,1 persen dan Asia Tenggara mencapai 3,1 persen di tahun 2021," kata dia.
Airlangga mengatakan pertemuan KTT BIMP-EAGA dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Sejak tahu 1994 sudah ada 94 kerja sama yang telah berkontribusi dalam membangun perekonomian di masing-masing negara anggota melalui peningkatan daya saing, konektivitas, peningkatan nilai perdagangan, investasi dan kunjungan wisata.
Kontraksi 2 Tahun Terakhir
Namun, selama 2 tahun terakhir kerja sama ini mengalami kontraksi karena pandemi Covid-19. Hal ini berakibat pada pencapaian target di tahun 2025 yang telah ditetapkan bersama.
"Cuma kita semua paham sejak tahun 2020 kita semua alami pandemi covdi dan berdampak ke pencapaian target yang ditetapkan tahun 2025," kata Airlangga.
Sebagai informasi KTT BIMP-EAGA merupakan forum yang membentuk kerja sama konkret antar wilayah bagian timur Asia sejak tahun 1994. Kerja sasmas ekonomi hingga ini melibatkan 4 negara dengan 15 provinsi antara lain dari Indonesia Kalimantan, Sulawawesi, Maluku dan Papua. Sementara itu negara lain seluruh wilayah Brunei Mindanau, Malaysia memasukkan sabah, Labuan dan Sarawak, dan Palawan Filipina.
Kerja sama BIMP Eaga mencakup 8 bidang utama yakni pariwisata, perdagangan investasi, ketenagalistrikan, transportasi, ICT, pertanian, lingkungan, kebudayaan dan pendidikan . Kerjasama BIMP Eaga ini merupakan building blok kerja sama ASEAN.
(mdk/idr)