Garuda Indonesia Rute Jakarta-Nagoya Terbang Perdana Maret 2019
Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Akhsara Danadiputra memastikan, penerbangan perdana Jakarta-Nagoya akan berlangsung pada 23 Maret 2019 mendatang. Pihaknya juga mengaku tak akan melakukan penambahan pesawat dan akan merenegosiasi ulang pembelian pesawat yang akan didatangkan secara berkala.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Akhsara Danadiputra (Ari Akhsara) memastikan, penerbangan perdana Jakarta-Nagoya akan berlangsung pada 23 Maret 2019 mendatang.Pihaknya juga mengaku tak akan melakukan penambahan pesawat dan akan merenegosiasi ulang pembelian pesawat yang akan didatangkan secara berkala.
"Kami negosiasi ulang, dengan mendatangkan pesawat-pesawat lebih baru, lebih mahal tapi jumlah pesawat lebih sedikit jadi lebih efisien dalam bahan bakar,"kata Ari saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (27/1).
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Apa tujuan utama para pembajak pesawat Garuda Indonesia 'Woyla'? Mereka yang menjadi tahanan tersebut pernah terlibat dalam beberapa kasus, di antaranya penyerangan Mapolsek Pasir Kaliki, Teror Warman di Raja Paloh dan aksi lainnya sepanjang 1978-1980. Selain meminta pembebasan anggota Komando Jihad, mereka juga meminta uang sebesar 1,5 juta USD.
Dia juga mengatakan, nantinya Garuda Indonesia akan menggunakan pesawat jenis baru 738 yang mampu terbang dalam waktu lebih lama hingga 9 jam. "Bisa langsung dari sini (Indonesia) ke India, sekarang (pesawat saat ini) 6 jam jadi 9 jam. Kita sedang negosiasi jadi nanti total sisa 34 pesawat yang akan datang," ucap dia.
Sebelumnya, Ari mengatakan saat ini perusahaan tidak lagi hanya fokus pada utilitas pesawat saja. Melainkan akan fokus pada peningkatan profit atau keuntungan perusahaan. Seperti diketahui, maskapai tersebut telah merugi selama beberapa tahun terakhir.
"Garuda sebenarnya tidak lagi fokus pada utilisasi peswat, tapi kita lebih fokus pada margin atau profit," kata Ari saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (27/1).
Dia menambahkan, peningkatan keuntungan itu akan dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan tingkat keterisian penumpang. Agar keuntungan lebih maksimal, Ari juga menyebutkan perusahaan akan mengurangi penerbangan ke beberapa tujuan.
"Kita inginkan penumpang lebih maksimum, tapi jumlah penerbangan kita kurangi, sehingga maksimum pendapatan kita naik," terang dia.
Baca juga:
Kurangi Jumlah Penerbangan, Garuda Indonesia Fokus Tingkatkan Keuntungan
Mau Dapat Tiket Pesawat Dengan Diskon 70 Persen? Ini Caranya
Garuda Indonesia Target Tingkat Ketepatan Waktu Terbang 92 Persen Tahun ini
Garuda Indonesia Akui Jumlah Penumpang Pesawat Turun Akibat Tiket Mahal
HUT Ke-70, Garuda Indonesia Perkenalkan Layanan Anyar ini