Genjot Daya Saing Ekspor, Kemendag Dorong Peningkatan Desain Produk
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) berkomitmen terus mendorong kinerja ekspor melalui program peningkatan daya saing produk berbasis desain. Salah satunya, melalui ajang Good Design Indonesia (GDI) untuk ketiga kalinya sejak 2017.
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) berkomitmen terus mendorong kinerja ekspor melalui program peningkatan daya saing produk berbasis desain. Salah satunya, melalui ajang Good Design Indonesia (GDI) untuk ketiga kalinya sejak 2017.
"GDI merupakan sebuah pengakuan yang diberikan kepada desainer atau pelaku usaha berorientasi ekspor, atas keberhasilannya menciptakan desain produk yang tidak hanya bernilai seni tinggi, tetapi juga harus memiliki sisi komersial untuk bisa masuk ke pasar ekspor. Melalui prestasi di ajang GDI ini, kami ingin para pemenang dapat naik kelas dan mendapat pengakuan internasional," kata Direktur Jenderal Pengembang Ekspor Nasional, Arlinda, usai peluncuran GDI 2019, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/1).
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Pada penyelenggaraan kali ini, GDI 2019 kembali bekerja sama dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP). JDP merupakan pihak penyelenggara G-Mark di Jepang sejak 1956, yang setiap tahunnya diikuti lebih dari 4.000 peserta dari sejumlah negara seperti Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, China, Hong Kong, dan India.
Melalui kerjasama dengan JDP tersebut, diharapkan penganugerahan GDI juga berhasil membangun reputasi Indonesia di kancah global sebagai salah satu barometer perkembangan desain di dunia.
Di samping itu, pada penyelenggaraan yang ke-3 pada 2019 ini, terdapat perubahan dari sisi kategorisasi produk. Berbeda dari penyelenggaraan pada dua tahun sebelumnya yang membuka pendaftaran untuk 6 kategori, mulai tahun ini GDI akan menerima pendaftaran produk yang terdiri dari 16 kategori dengan masa pengumpulan mulai 24 Januari hingga 24 Maret 2019.
Penambahan kategori ini sebagai bentuk dukungan terhadap produk-produk Indonesia agar bisa diterima pasar mancanegara khususnya Jepang, sesuai dengan 16 kategori yang berlaku pada ajang G-Mark.
"Yang membedakan GDI dengan ajang desain lain di Indonesia adalah fokus penjurian yang menekankan tidak hanya dari desain, tetapi juga segi komersial suatu produk yang memih‘ki peluang di pasar ekspor. Dengan kata Iain, GDI ini ditujukan kepada produk-produk yang berorientasi ekspor," tambah Arlinda.
Adapun tim juri akan terdiri dari para desainer, pelaku usaha, dan tokoh masyarakat yang diharapkan dapat turut membuka peluang pasar bagi desain yang meraih penghargaan GDI.
Terkait dengan fokus GDI untuk mengangkat produk-produk dalam negeri berorientasi ekspor, seperti tahun-tahun sebelumnya, proses penjurian GDI 2019 juga akan melibatkan tenaga ahli dari Jepang yang juga merupakan juri G-Mark, sehingga penjurian GDI juga merupakan seleksi tahap awal untuk mengikuti G-Mark.
Dengan demikian, produk pemenang GDI yang difasilitasi oleh Ditjen PEN, secara otomatis dinyatakan lolos seleksi G-Mark tahap pertama dan langsung mengikuti seleksi tahap kedua di Tokyo, Jepang.
GDI terbuka bagi pelaku usaha dan desainer yang memiliki kewarganegaraan Indonesia (WNI), serta memenuhi salah satu dari syarat utama, yaitu dibuat di Indonesia dan/atau dijual di Indonesia. Pendaftaran dapat dilakukan secara daring melalui situs iddc.kemendag.go.id/gdi/ yang dibuka secara resmi pada saat acara peluncuran GDI 2019.
Selain melalui partisipasi pada perhelatan G-Mark di Jepang, produk atau desain peraih anugerah GDI yang dinilai memiliki nilai komersial dan memiliki peluang ekspor, juga akan difasilitasi mengikuti pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI), yang diadakan setiap tahun oleh Ditjen PEN dan telah menjadi agenda kunjungan rutin para buyer puluhan negara.
"GDI juga menjadi salah satu wujud komitmen komi mempromosikan produk-produk nasional kepada para buyer, karena para pemenang GDI 2019 juga akan diikutsertakan pada pameran TEI ke-34 yang akan berlangsung pada 16-20 Oktober 2019 melalui paviliun khusus yang difasilitasi oleh Ditjen PEN."
Pada G-Mark 2018 lalu, Ditjen PEN memfasilitasi 14 produk yang merupakan peraih penghargaan GDI 2017 dan 2018. Hasilnya, lima produk berhasil meraih penghargaan bergengsi internasional ini yaitu Kursi Lukis Armchair karya Abie Abdillah, Daihatsu Terios karya Mark Widjaja, Bamboo Batik Stole karya Lusiana Limono, Dashdot Air Ventilator karya Zenin Adrian, Arang Gambar karya Jindee Chua, Suriawati Qiu, dan Merlins.
Selain lima produk tersebut, terdapat dua produk nominasi GDI 2017 yang juga meraih penghargaan G-Mark 2018, yaitu sepeda bambu (Spedagi) karya Singgih S. Kartono dan alat pembuat kopi seduh dingin karya Richard Malone. Yang Iebih membanggakan, produk sepeda bambu masuk sebagai pemenang 'Best 20' berpredikat Gold Award, mengungguli lebih dari 4. 000 produk dari berbagai negara.
"Dengan semakin bervariasinya kategori produk yang dibuka, kami menargetkan semakin banyak desainer dan pelaku usaha yang mendaftarkan diri pada GDI 2019, dan meraih penghargaan bergengsi untuk produk-produk yang memang sesuai orientasi pasar ekspor saat ini," tandas Arlinda.
Baca juga:
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia, Menkeu Akui Ekspor Tertekan Hebat
Penjelasan Budi Waseso Soal Wacana Ekspor Beras
Darmin Soal Rencana Bulog Ekspor Beras: Sudahlah, yang Penting Jaga Harga Tak Naik
Menko Darmin: Masa Panen Belum Tentu Mampu Turunkan Harga Jagung
Ini Alasan Pengusaha Masih Butuh Gula Impor
Pertama Kali, Tiga BUMN Ekspor Bantalan Rel Kereta Api ke Filipina
Lewat Pelabuhan Tanjung Perak, PT INKA Kirim Kereta ke Bangladesh