Genjot Ekspor, Menteri Airlangga Minta Industri Otomotif Garap Pasar Sedan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan nilai ekspor produk industri pengolahan nonmigas hingga akhir tahun dapat mencapai USD 130,74 miliar. Jumlah ini naik sebesar 4,51 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 125,10 miliar.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan nilai ekspor produk industri pengolahan nonmigas hingga akhir tahun dapat mencapai USD 130,74 miliar. Jumlah ini naik sebesar 4,51 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 125,10 miliar.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini ekspor produk industri pengolahan nonmigas telah memberikan kontribusi sebesar 72,28 persen dari total ekspor 2018. Hal ini menandakan produk lokal dalam negeri mampu berdaya saing di pasar global.
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Airlangga Hartarto dengan Ormas Hasta Karya? Ketum MKGR menambahkan, dalam pertemuan dengan Airlangga, banyak arahan dan strategi yang dibagikan Ketum Golkar itu kepada seluruh pimpinan ormas yang dimiliki partai bernomor urut 4 di Pemilu 2024 ini.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
"Industri pengolahan kontribusinya kepada ekspor itu 72,28 persen. Dan ekspor kita (diperkirakan) sebesar USD 130,74 miliar," kata Menteri Airlangga dalam jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (19/12).
Menteri Airlangga mengatakan, untuk menggenjot nilai ekspor, maka yang dibutuhkan salah satunya adalah mendorong industri otomotif. Terutama jenis mobil sedan. "Di dunia itu 80 persen perdagangan mobil adalah sedan. Sedangkan yang dikembangkan di Indonesia adalah SUV dan MPV. Kalau kita mau menaikkan kue maka kita harus masuk di kue yang besar," katanya.
Dia menambahkan, sebetulnya upaya tersebut cukup sederhana. Tinggal bagaimana pabrikan yang memiliki kapasitas produksi lebih dipacu kembali. Sehingga pangsa pasar ekspor roda empat ke depan memiliki cakupan yang luas. Dengan demikian, maka nilai ekspor industri akan jauh lebih besar.
"Kita bicara industri otomotif punya kapasitas lebih. Artinya apa kalau punya kapasitas lebih ya kita tinggal pacu saja untuk penuhi ekspor. Apa yang sedang mau kita lakukan adalah bagaimana sisa kapasitas ini kita pakai untuk produksi sedan," jelasnya.
Baca juga:
Bukan Minyak, Ini Penyebab Neraca Perdagangan RI Defisit Versi Wapres JK
Wapres JK Minta Peningkatan Ekspor ke AS Hingga Australia, Ini Caranya
Pemerintah Kaji Kebijakan Baru Dorong Ekspor RI
Ini Daftar Target Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Depan
Ekspor Perikanan Naik Hingga Oktober 2018, Paling Banyak ke AS dan China
BPS Sebut Defisit Neraca Perdagangan November 2018 Terparah Dalam 5 Tahun
Hingga November 2018, Impor Indonesia Naik Drastis 22,18 Persen