Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Perry Warjiyo menyebutkan, suku bunga acuan yang saat ini berada di level 3,75 persen sebelumnya telah diturunkan sebanyak lima kali pada 2020 dengan total 125 basis poin dan merupakan terendah sejak 2013.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang saat ini berada di level 3,75 persen. Penurunan suku bunga dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Masih ada ruang tentu saja kami akan melihat kemungkinannya, dengan tetap menjaga stabilitas khususnya NTR dan bagaimana lebih efektifnya mendorong pemulihan ekonomi," katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (9/2).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Perry Warjiyo menyebutkan, suku bunga acuan yang saat ini berada di level 3,75 persen sebelumnya telah diturunkan sebanyak lima kali pada 2020 dengan total 125 basis poin dan merupakan terendah sejak 2013.
Meski demikian Gubernur BI itu menuturkan penurunan suku bunga acuan akan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan efektivitas kebijakan tersebut pada stabilitas nilai tukar rupiah, stabilitas eksternal, serta dampaknya pada ekonomi nasional.
Oleh sebab itu, Perry Warjiyo mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2021 pihaknya memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 3,75 persen.
"Kami akan melihat kemungkinannya dengan tetap menjaga stabilitas khususnya stabilitas nilai tukar rupiah dan bagaimana lebih efektifnya mendorong pemulihan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Sementara itu, dia menyatakan dalam kebijakan pelonggaran likuiditas atau Quantative Wasing (QE) pihaknya telah menggelontorkan uang sebesar Rp740,7 triliun atau 4,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dia merinci total angka tersebut berasal QE yang dilakukan pada 2020 sebesar Rp726,6 triliun atau 4,71 persen dari PDB dan Rp14,16 triliun hingga 4 Februari pada 2021.
"Ini adalah salah satu yang terbesar di antara emerging market dan ini terlihat dalam likuiditas perbankan. Alat likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) 31,67 persen dan suku bunga rendah sekitar 3,04 persen,” kata Gubernur BI itu.
Perkuat Koordinasi
Perry Warjiyo pun memastikan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi serta sinergi kebijakan bersama pemerintah, termasuk terkait pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana.
Dia menyebutkan untuk APBN 2020 baik sesuai dengan SKB I dan II pihaknya telah membeli dengan total Rp473,4 triliun meliputi SKB I Rp75,9 triliun dan SKB II Rp397,6 triliun. Berdasarkan perpanjangan SKB I pihaknya juga telah membeli di pasar perdana sebesar Rp35,7 triliun per 4 Februari.
"Ini koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang erat, tidak hanya kebijakannya tapi juga bersama-sama mempercepat stimulus fiskalnya untuk mendorong demand sektor riil dan pembiayaannya BI ikut berpartisipasi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
(mdk/idr)