Harga acuan batu bara dipastikan tak akan rugikan PLN
Pembahasan harga acuan batu bara akan dilakukan dengan skema Business to Business (B to B). Sehingga bisa ditemukan solusi terbaik yang menguntungkan pengusaha dan pemerintah. Selain itu, harga batu bara yang rendah tentu akan membantu PLN secara bisnis, sehingga perseroan tidak terbebani secara finansial.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengungkapkan pembahasan harga acuan batu bara akan dilakukan dengan skema Business to Business (B to B). Sehingga bisa ditemukan solusi terbaik agar pengusaha maupun pemerintah tidak ada yang dirugikan.
"Iya, kita akan kaji lagi. Rasanya bisa, kita masing-masing sudah paparkan tadi. Tapi spiritnya kami sangat paham, untuk mencarikan solusi. Sehingga, tentunya PLN tidak berat, tapi juga di perusahaan tambang tidak berat," ungkapnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/2).
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? Pasalnya, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
Sementara itu, Direktur Pengadaan Strategis PT PLN (Persero) Supangkat Iwan Santoso mengatakan apapun alternatif solusi yang diberikan diharapkan dapat berdampak pada harga batu bara yang terjangkau.
"Negara kan juga punya kewenangan kan, dan yang jelas mau B to B, DMO harga khusus, mau namanya apa, yang pasti negara akan melindungi dengan mengambil keputusan," katanya.
Menurutnya, tarif listrik mesti dijaga agar dapat dijangkau masyarakat, selain itu tarif listrik yang terjangkau tentu akan menggairahkan iklim investasi dalam negeri. "Misalnya industri minta salah satu komponen biaya listrik, kalau listriknya tidak bersaing, daya saing kita rendah maka dia tidak kompetitif larilah (Investor) ke negara lain," sambungnya.
Selain itu, harga batu bara yang rendah tentu akan membantu PLN secara bisnis, sehingga perseroan tidak terbebani secara finansial, mengingat 60 persen pembangkit listrik PLN berbahan bakar batu bara.
"Selain bisa diterima, PLN kan juga harus sehat. Bukan bicara untung, harus sehat. Kenapa? Misalnya Jawa untung, tapi daerah terpencil harus dibangun. PLN tidak pakai uang APBN. Jadi harus mengatur keuangan," ujarnya.
Iwan pun mengakui bahwa tarif listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara lebih murah jika dibandingkan dengan tarif listrik dari pembangkit listrik dengan bahan bakar BBM maupun Gas.
"Rp 650-an per kWh (tarif listrik pembangkit listrik batu bara). BBM, hitung saja kalau satu liter harganya 6.450, satu liter 4 kwh, kira-kira 1600 per kWh, itu baru energinya. Kalau gas, rata-rata USD 8 kalau jadi listrik, USD 7 sen per kWh, itu gasnya saja ya," tandasnya.
Baca juga:
Potensi kenaikan tarif listrik RI hingga bos PLN mengadu ke Jokowi
DEN minta pemerintah tentukan batas harga acuan batu bara
Anggota DEN harap pemerintah tak naikkan tarif listrik
Masuknya komponen batu bara dalam penentuan harga bisa picu kenaikan tarif listrik
Bos PLN mengadu ke Jokowi soal meroketnya harga batu bara