Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Dipicu Meroketnya Harga Minyak Mentah Dunia
Pengamat Energi Watch, Mamit Setiawan berpendapat bahwa kenaikan harga minyak dunia yang diprediksi mencapai USD 90 per barel ini sedikit berdampak terhadap sektor hilir. Khususnya untuk harga jual minyak Pertamina yang berpotensi mengalami kenaikan.
Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan internasional tercatat naik menjadi USD 80,69 per barel. Harga tersebut menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2018, di tengah krisis energi Eropa.
Bahkan, perusahaan investasi Goldman Sachs memprediksi harga minyak mentah Brent bisa mencapai USD 90 per barel pada akhir tahun.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan harga BBM di seluruh dunia mencapai $5,13 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
Pengamat Energi Watch, Mamit Setiawan berpendapat bahwa kenaikan harga minyak dunia yang diprediksi mencapai USD 90 per barel ini sedikit berdampak terhadap sektor hilir. Khususnya untuk harga jual minyak Pertamina yang berpotensi mengalami kenaikan.
"Sektor hilir akan menjadi permasalahan, cuma permasalahannya bukan di pemerintah tapi di Pertamina. Sebab, dengan adanya kenaikan minyak ini secara otomatis harga jual minyak yang dipakai pertamina itu pasti akan mengalami kenaikan," kata Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (3/10).
Namun demikian, saat ini Pemerintah dan Pertamina tidak menaikkan harga BBM jenis Premium atau Solar subsidi. Jenis BBM yang mengalami penyesuaian atau kenaikan hanyalah Pertamina Dex dan Pertamax Turbo.
"Sejauh ini Pertamax maupun Pertalite tidak ada penyesuaian harga. Ini dampaknya karena konsumsi terbesar justru ada di Pertalite, yang memang Premium sudah dibatasi oleh Pertamina dan Pemerintah, sehingga konsumsi lari ke Pertalite," jelasnya.
Meski demikian, Pertamina saat ini masih diuntungkan karena ditopang dari sektor hulu. Kenaikan harga minyak akan ikut mendongkrak pendapatan perusahaan.
Perbandingan Harga BBM Shell dan Pertamina
PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis Pertamax Turbo menjadi Rp12.000 per liter mulai 2 Oktober 2021. Sebelumnya, harga Pertamax Turbo masih dibanderol di kisaran Rp 12.300 per liter yang berlaku mulai 18 September 2021 silam.
Dikutip dari laman resmi Pertamina.com, harga Pertamax Turbo mengalami penurunan sebesar Rp300 per liter.
Sebelumnya, Pertamina mengumumkan daftar harga BBM pada 18 September 2021, untuk Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengalami kenaikan harga, namun sejalan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 terdapat penyesuaian.
Tidak hanya Pertamina yang melakukan penyesuaian harga BBM, ternyata perusahaan minyak dan gas asal Belanda, Shell juga melakukan hal yang sama.
Pesaing Pertamax Turbo yang dijual Shell, yakni V-Power Nitro+ dijual Rp12.270 per liter sebelumnya Rp12.310 per liter. Sedangkan V-power sebelumnya dijual Rp12.070 per liter, kini menjadi Rp12.030 per liter.
Untuk BBM jenis Super juga mengalami penurunan sedikit menjadi Rp11.550 per liter dari sebelumnya Rp11.570 per liter.
Berikut daftar harga BBM Pertamina dan Shell terbaru per Oktober 2021:
Pertamina
- Pertalite Rp 7.650 per liter
- Pertamax Rp 9.000 per liter
- Pertamax Turbo Rp 12.000 per liter
- Dexlite Rp 9.500 per liter
- Pertamina Dex (CN 53) Rp 11.150 per liter
Shell
- Shell Super (RON 92) Rp 11.550 per liter
- Shell V-Power (RON 95) Rp 12.030 per liter
- Shell Diesel (CN 51) Rp 11.450 per liter
- Shell V-Power Nitro+ (RON 98) Rp 12.270 per liter
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com