Harga BBM Diperkirakan Bakal Masih Mahal Hingga Tahun Depan
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menaksir, harga minyak mentah pada 2022 hingga 2023 mendatang masih berkisar USD 100 per barel.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan harga minyak mentah akan terus mengalami kenaikan hingga 2023 mendatang. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menaksir, harga minyak mentah pada 2022 hingga 2023 mendatang masih berkisar USD 100 per barel.
Kenaikan harga ini dinilai masih dampak dari perang Rusia-Ukraina. Dia juga menaksir hal ini sebagai bentuk perbaikan dari kondisi perekonomian global akibat terkendalinya pancemi Covid-19.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan harga BBM di seluruh dunia mencapai $5,13 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Apa sebenarnya sumber minyak bumi? Menurut Müller, minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Kenapa minyak bumi penting dalam ekonomi global? Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, tetapi minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aspal, pelumas, kerosin, dan nafta. Maka dari itu, minyak bumi penting dalam ekonomi global. Minyak memiliki peranan yang cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan negara khususnya untuk penerimaan negara bukan pajak, minyak bumi menyumbang penerimaan terbesar bagi pembangunan. Namun dari sisi belanja, minyak bumi merupakan komoditas yang disubsidi negara dalam jumlah yang paling besar.
-
Kapan minyak bumi terbentuk? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin. Selain itu, dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan, yang dilansir dari ilmugeografi.com.
"Ada analisa cukup tinggi kenaikannya, dari sisi forecast, karena pandemi Covid-19 akan semakin mereda, sehingga traveling akan semakin meningkat tajam, kegiatan bisnis meningkat tajam, ini akan mempengaruhi demand," katanya dalam konferensi pers Kinerja SKK Migas Kuartal I 2022, Jumat (22/4).
"Di satu sisi, suplai terganggu krisis tersebut (Rusia-Ukraina), sehingga harga diperkirakan masih akan cukup tinggi dalam satu tahun dua tahun ke depan, paling tidak average di 2022-2023 masih diperkirakan sekitar USD 100 per barel," imbuhnya.
Mengacu data paparannya, harga rata-rata minyak mentah Brent pada Maret 2022 mencapai USD 112,46 per barel. Angka tertinggi tercatat pada 8 Maret 2022 sebesar USD 127,98 per barel.
Harga LNG
Sementara itu, Dwi menyampaikan posisi harga gas bumi global kondisinya tak jauh berbeda. Dia menyampaikan harga gas global mengalami peningkatan hingga berada di atas USD 25 per MMBTU.
Dia menaksir harga gas Asia masih mendekati USD 10 per MMBTU atau ini disebut lebih tinggi dari Eropa dan Amerika Serikat.
"Jadi kemungkinan bisa segera turun di 2023 dan hingga 2025 relatively masih cukup tinggi dibanding pernah sampai di bawah USD 3 per MMBTU," katanya.
"Ini volatilitynya memang besar ya untuk bisa menebaknya, tetapi jangka panjangnya diperkirakan masih akan cukup tinggi, paling tidak hingga 2027 mungkin posisinya di titik rendah, dan secara bertahap diperkirakan akan naik lagi," imbuh dia.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)