Harga Beras dan Gabah Kompak Naik di September 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga pada komoditi beras mengalami kenaikan pada September 2022 sebesar 2,56 persen. Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan kenaikan tersebut dipicu berbagai faktor, salah satunya kenaikan upah kuli panggul.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga pada komoditi beras mengalami kenaikan pada September 2022 sebesar 2,56 persen. Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan kenaikan tersebut dipicu berbagai faktor, salah satunya kenaikan upah kuli panggul.
"Beras di september ada inflasi lebih disebabkan karena berpengaruh ongkos angkut dan upah harian dari kuli panggul," ucap Margo saat menyampaikan rilis inflasi September, di kantor BPS Jakarta Pusat, Senin, (3/10).
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
Sementara itu, BPS juga mencatat dari 1.760 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama September 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp5.142,00 per kg atau naik 5,68 persen. Sedangkan di tingkat penggilingan harganya Rp5.264,00 per kg atau naik 5,57 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Rp5.802,00 per kg atau naik 5,58 persen, dan di tingkat penggilingan Rp5.916,00 per kg atau naik 5,37 persen. "Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.933,00 per kg atau naik 8,86 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.034,00 per kg atau naik 8,51 persen," sebut Margo.
Selanjutnya, jika dibandingkan September 2021, rata-rata harga gabah pada September 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 13,05 persen; 14,94 persen; dan 13,25 persen.
Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada September 2022 dibandingkan dengan September 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 13,23 persen; 14,56 persen; dan 12,30 persen.
Margo menambahkan, selama September 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 878 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.129 observasi beras di penggilingan.
Sementara pada September 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.252,00 per kg, naik sebesar 3,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.785,00 per kg atau naik sebesar 4,56 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.466,00 per kg atau naik sebesar 4,37 persen.
Jika dibandingkan dengan September 2021, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 8,43 persen; 9,18 persen; dan 10,21 persen.
Baca juga:
Pedagang Blak-Blakan Ada Dugaan Penyelundupan Beras dari Vietnam
Cerita Mendag Zulhas Hampir Setiap Hari Ditelpon Jokowi Soal Beras
BPN dan Bulog Upayakan Stok Beras Tetap Aman Hingga Akhir Tahun
Ancaman Krisis Pangan, Masyarakat Diminta Tak Hanya Bergantung pada Beras
Intip Pengolahan Beras Menggunakan Teknologi Canggih MRMP di Karawang
Didampingi Budi Waseso, Puan Melihat Pengolahan Beras Bulog Secara Modern