Harga Emas Antam Turun Rp12.000 per Gram Hari Ini, Waktunya Borong?
Setali tiga uang, harga buyback emas Antam juga turun Rp12.000 per gram menjadi Rp1.292.000 per gram.
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengalami penurunan usai mengalami tren kenaikan. Bahkan, harga loga mulia Antam juga sempat memecahkan rekor tertinggi.
Melansir laman Logam Mulia, harga Emas Antam turun sebesar Rp12.000 per gram pada Selasa (1/10). Dengan ini, harga emas Antam berat 1 gram dijual Rp1.452.000.
Setali tiga uang, harga buyback emas Antam juga turun Rp12.000 per gram menjadi Rp1.292.000 per gram. Harga buyback atau harga acuan ialah harga yang digunakan ketika menjual kembali emas Antam.
Berikut daftar harga terbaru emas batangan Antam belum termasuk pajak:
- Harga emas 0,5 gram: Rp776.000
- Harga emas 1 gram: Rp1.452.000
- Harga emas 2 gram: Rp2.844.000
- Harga emas 3 gram: Rp4.241.000
- Harga emas 5 gram: Rp7.035.000
- Harga emas 10 gram: Rp14.015.000
- Harga emas 25 gram: Rp34.912.000
- Harga emas 50 gram: Rp69.745.000
- Harga emas 100 gram: Rp139.412.000
- Harga emas 250 gram: Rp348.265.000
- Harga emas 500 gram: Rp696.320.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp1.392.600.000
Harga Emas Antam Sempat Alami Reli Bersejarah
Sebelumnya, harga emas mengalami penurunan pada Senin, setelah reli bersejarah yang dipicu oleh pelonggaran kebijakan moneter AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Reli ini menempatkan harga emas batangan di jalur menuju kuartal terbaiknya sejak 2020.
Dikutip dari CNBC, Selasa (1/10), harga emas spot turun 1,2% menjadi USD 2.626,95 per ons. Futures emas AS turun 0,7% menjadi USD 2.649,2.
Analis Standard Chartered, Suki Cooper mengatakan bahwa kenaikan emas tertahan oleh aksi ambil untung dan lonjakan saham-saham China. Ketika selera risiko meningkat, investor umumnya menjauh dari emas sebagai aset safe-haven.
Namun, kenaikan harga emas baru-baru ini terjadi bersamaan dengan kenaikan saham, terutama setelah pemotongan suku bunga besar oleh The Fed, karena suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan hasil (zero-yield bullion).
"Kami memperkirakan lebih banyak konsolidasi emas dalam jangka pendek," bebernya.
Dia memprediksi, harga emas diperkirakan meningkat kembali pada kuartal keempat. Ini ditopang oleh permintaan fisik emas di China dan risiko melemahnya mata uang Yuan.