Harga gula di Banda Aceh turun drastis
Harga gula merosot Rp 16 ribu sampai dengan Rp 17 ribu per kilogram, dari Rp 20 ribu per kilogram.
Harga gula di Banda Aceh berangsur-angsur normal setelah sebelumnya tembus hingga Rp 20 ribu per kilogram. Memasuki Agustus, harga gula merosot Rp 16 ribu sampai dengan Rp 17 ribu per kilogram.
Turunnya harga gula ini setelah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Banda Aceh dan Bulog Drive Aceh menggelar operasi pasar sejak 4 Agustus lalu. Ada sejumlah titik dilakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga gula.
Kabid Komersil Bulog Drive Aceh, Nazalia didampingi Sekretaris TPID Kota Banda Aceh, Arie Maula Kafka mengatakan, sejak awal Agustus telah melakukan operasi pasar dengan stok awal gula sebanyak 20 ton. Gula tersebut dipasok dari Sumatera Utara (Sumut), Medan.
"Dan kemarin sudah tiba lagi 100 ton gula yang dikirim dengan peti kemas via Pelabuhan Malahayati dari Jakarta. Total sekira 70 ton gula yang sudah kita salurkan kepada masyarakat," kata Nazalia, di Banda Aceh, Rabu (10/8).
Adapun lokasi operasi pasar yang digelar Bulog Aceh yakni di depan Taman Makam Pahlawan Peuniti, Peunayong, dan Pango Raya di Kota Banda Aceh.
"Harga jualnya Rp 13.000/Kg. Selain itu, kami juga membuka Rumah Pangan di kawasan Lampineung, Lampaseh, Lamnyong, dan Lamteumen, di mana distribusi gula dilakukan langsung oleh warga setempat," jelasnya.
Nazila mengaku optimis harga gula di Aceh khususnya di Banda Aceh akan segera kembali normal di bawah Rp 15 ribu per kilogram. Apalagi, menurutnya, sekarang stok gula maupun sembako lainnya dapat didatangkan dari Pelabuhan Malahayati yang tentunya dapat menekan biaya kirim dan lebih aman.
Sementara itu Arie Maula Kafka menambahkan, berdasarkan cacatan pihaknya pada Juli 2015 harga gula berada pada angka Rp 13 ribu per kilogram. Setelah sempat naik menjadi Rp 16.250 bulan lalu, pada periode yang sama Juli 2016 harganya kembali naik Rp 18 ribu per kilogram. Bahkan pada minggu pertama Agustus sempat naik menjadi Rp 19 ribu per kilogram.
"Namun sekarang Alhamdulillah harga gula di Banda Aceh sudah berangsur normal dikisaran Rp 16.000- Rp 17.000 dan trend-nya semakin menurun," ujar Nazalia.
Dia mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena stok gula di Banda Aceh masih aman. Kepada para pengusaha maupun pedagang agar tidak menimbun barang yang dapat memicu kenaikan harga.
Baca juga:
Pemerintah minta Bulog jaga harga pangan sesuai HPP
Mendag Enggar ultimatum Bulog, wajib beli berapapun beras petani
Erupsi Gunung Gamalama bikin harga pangan tak stabil
Blusukan ke BSD, pembeli dan pedagang tak kenali Mendag Enggartiasto
Presiden Jokowi sebut jalan rusak bikin harga barang mahal
Harga telur ayam di Ambon meroket, tembus Rp 4.000 per butir
Permainan tengkulak buat harga pangan tetap mahal usai Lebaran
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Kapan Bebek Songkem dijual dengan harga Rp60.000? Sementara itu, penjual Bebek Songkem asal Sampang, Aan, mengaku dia menjual Bebek Songkem dengan harga Rp60.000 per ekor di momen lebaran.
-
Penghargaan apa yang diterima Banyuwangi terkait pengadaan barang dan jasa? Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kabupaten Banyuwangi berhasil meraih penghargaan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik di ajang Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2024 atas kategori kabupaten dengan jumlah transaksi produk dalam negeri terbanyak.