Harga jengkol melonjak 30 persen jadi Rp 70.000/Kg
Harga jengkol diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan, mengingat pasokannya ke Pasar Simpang Pematang, Mesuji jumlahnya sedikit. Harga jengkol yang biasanya Rp 30.000 hingga Rp 35.000/kg, kini naik sekitar 30 persen menjadi Rp 60.000-Rp 70.000/kg.
Harga jengkol di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung melonjak hingga 30 persen dari sebelumnya. Sejumlah pedagang sembako di Pasar Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji-pun membenarkan harga jual jengkol mengalami kenaikan cukup tajam.
Salah satu pedagang jengkol setempat, Siti mengatakan, harga komoditas itu biasanya dijual Rp 30.000 hingga Rp 35.000/kg, kini naik sekitar 30 persen menjadi Rp 60.000-Rp 70.000/kg. Kenaikan harga jengkol diakui berpengaruh kepada omzet pendapatannya.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana cara menikmati keliling kota Bandung dengan harga terjangkau? Dengan tarif terjangkau Rp20 ribu, Anda akan diajak berkeliling melewati tempat-tempat ikonik dan bersejarah di Kota Kembang.
-
Kenapa harga sarang walet bisa mahal? Sarang walet menjadi salah satu komoditas alam yang paling berharga, serta simbol kemewahan dan kesehatan yang diakui di seluruh dunia. Kebutuhan Dunia Menariknya, Indonesia merupakan penyumbang terbanyak kebutuhan sarang walet dunia, angkanya mencapai 80 persen.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
"Kalau untuk saya tidak terlalu besar dampaknya, paling sekarang saat mahal harganya hanya menjual 10 kg sehari. Dulu saat harga normal, saya bisa jual 50 kg dan habis," kata Siti seperti ditulis Antara, Rabu (1/2).
Siti memprediksi harga jengkol masih akan terus mengalami kenaikan, mengingat pasokannya ke Pasar Simpang Pematang, Mesuji jumlahnya sedikit.
Surani, pedagang jengkol di Mesuji lainnya membenarkan mengalami pula penurunan omzet penjualan yang cukup besar. Kenaikan harga juga terjadi pada bahan kebutuhan dapur, seperti yang disampaikan oleh Fatimah, salah satu pedagang sayur di pasar tradisional Tanjung Raya, Mesuji.
Menurutnya, harga bawang merah telah naik sejak awal tahun 2017 ini, dari Rp 30.000/kg menjadi Rp 40.000/kg. Selain itu, bawang putih harganya juga naik dari Rp 30.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.
Harga cabai di Mesuji pada awal tahun ini juga mengalami kenaikan. Cabai merah besar harganya dari Rp 30.000/kg menjadi Rp 70.000/kg, cabai keriting dari Rp 28.000/kg menjadi Rp 66.000/kg, cabai kecil semula Rp 28.000/kg sekarang menjadi Rp 65.000/kg, cabai hijau dari Rp 25.000/kg menjadi Rp 50.000/kg, dan tomat dari Rp 6.000/kg menjadi Rp 12.000/kg.
Padahal menurut paras pedagang itu, pasokan komoditas pokok tersebut tidak mengalami hambatan. Distribusinya juga tidak tersendat.
Salah satu pembeli Nur, warga Kecamatan Tanjung Raya juga mengeluhkan kenaikan harga itu. "Sekarang uang Rp 100.000 hanya dapat barang belanjaan tomat dan cabai saja, kalau dulu ini paling hanya habis Rp 40.000 saja," katanya.
Baca juga:
Ramadan, harga jengkol di Cilegon lebih mahal dari harga ayam potong
Tembus Rp 36 ribu, harga jengkol di Batam lebih mahal ketimbang ikan
Meski mahal, pedagang ini tetap jual jengkol untuk pelanggannya
Ini alasan harga jengkol lebih mahal dari ayam potong
Keluhan pedagang warteg harga jengkol lebih mahal dibanding ayam